Jejak-jejak Karyaku

Tuesday, October 9, 2012

curhatan gue



Curhatan gue
Hay Diariku Tercinta!
Gue lagi bĂȘte nih! Gue boleh curhatkan ma loe? Boleh dong! Oke, sebelum gue curhat gue mau memperkenalkan diri gue dulu. Nama asli gue itu Ariny Nurul Haq yang artinya adalah Pelindungku Cahaya Kebenaran. Tapi gue biasa dipanggil Ririen Narsisabiz, itu karena sifat gue yang narsis abiz. Gue itu dah 17 kali patah hati. Padahal gue pacaran di dunia nyata baru 2 kali yaitu pacaran mas Adit dan Rayhan. Gue patah hati ma mereka berdua karena keadaan memaksa harus mengakhiri hubungan. Kalian pasti bingung gue pacaran baru 2 kali, terus 15 kali patah hatinya karena apa? Nih gue jawab 15 kali patah hati karena Cinta gue bertepuk sebelah tangan! Selera  gue ketinggian kali ya, jadi gue enggak bisa menggapai cinta itu? Harapan emang enggak sesuai kenyataan! Asal kalian tau stype cowok idaman gue unik, beda dari yang lain. Type cowok idaman gue diantaranya adalah: Pertama wajahnya tampan sekaligus cantik. Bukan berarti banci di lampu merah ya, tampan sekaligus cantik yang gue maksud itu seperti wajahnya oppa Rye Wook Super Junior, Rangga Smash, dan sejenisnya. Yang kedua bibirnya menggoda iman, kaya bibirnya cowok berinisial R. Cowok berinisial R yang gue maksud Rangga, Rye Wook, Rezky Aditya. Yang terakhir adalah suaranya bisa buat hati gue cenat cenut. Nah yang terakhir ini enggak semua cowok bisa buat gue cenat-cenut. Kalau ada cowok yang nelpon gue tapi suaranya enggak bisa buat gue cenat-cenat, maka telponnya langsung gue matiin.

Eh, diari. Loe tau enggak mala mini gue lagi kangen banget ma seseorang? Gue kangen bukan ma mas Adit atau Rayhan, tapi gue kangen sama seseorang yang bisa buat hati gue cenat-cenut. Heran gue, dari sekian banyak cowok yang nelpon gue cuma dia yang bisa buat hati gue cenat-cenut. Kalau ingat suara tu cowok gue jadi senyum-senyum sendiri. Ada enggak obat yang bisa menghilangkan rasa kangen ma tu cowok? Kalau ada dimana belinya? Gue enggak tega nyakitin hati mas Adit. Masa gue balikan ma mas Adit, tapi yang gue kangenin itu orang lain. Orang yang enggak pernah cinta ma gue. Lebih parah lagi orang itu dah punya cewek.
Diari udah dulu ya curhatnya! Gue mau nonton konser SMTOWN, secara gitu loh ada my lovely oppa Rye Wook.

Martapura, 25 September 2012



Hay Diariku tercinta!

Sorry banget, gue baru bisa nyentuh loe. Kemarin-kemarin gue sibuk garap novel. Eh diary gue lagi kesal nih, gue boleh curhat ma loe kan? Boleh dong! Loe kan diciptakan untuk menampung curhatan orang yang beli kamu! Oke, langsung aja gue curhatnya.

Tadi pagi gue di telpon ma nomor enggak dikenal, gue kira itu nomor penerbit major, ngabari novel gue. Soalnya dah 3 bulan lebih novel gue enggak ada kabarnya. Gue angkat aja itu telpon, eh taunya orang yang ngajak nelpon mau ngajakin kenalan. Berhubung orang nelpon gue suaranya enggak bisa buat hati gue cenat-cenut, makanya telponnya gue matiin! Beberapa saat kemudian dia sms gue isi smsnya. S0MB0NG B4NG3T S!H J4D1 OR4NG! enggak gue bales smsnya. Eh, dia sms gue lagi isi pesannya sama. Berhubung gue kesal, gue balas smsnya, isi smsnya. MAAF, SAYA MALES NGALADENIN ANDA. ENGGAK PENTING! MENDING GUE GARAP NOVEL, DARIPADA TELPONAN MA ANDA! KALAU SMS SAYA TOLONG MENGGUNAKAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR! NO ALAY! Gue sengaja ketikan smsnya huruf besar semua biar dia sadar kalau gue marah. Eh, dia malah balas sms gue dengan kata-kata jorok dan nyumpahi gitu. Nah lho siapa yang salah coba? Gue kan ngomong jujur apa adanya! Kalau sms sekali sih gak masalah, nah  dia sms 50 kali lebih. Tu orang enggak ada kerjaan apa ya? Rajin banget sms gue. Help me gue harus gimana? Pengen ganti card tapi sayang takutnya ntar penerbit nelpon gue ntar nomor gue gak aktif! Pusing gue diteror mulu! Gini nih nasib terlahir jadi cewek cantik, imut nan chubby, banyak yang neror. Padahal aslinya dia ngefans ma gue tapi dia malu ngakui jadinya malah neror gue!

Martapura, 2 Oktober 2012






Kenapa banyak orang tua yang tak merestui anaknya menikah dengan pujaan hatinya? Termasuk gue juga merasakan CINTA TAK DIRESTUI. Kata orang tua tak merestui demi kebahagiaan sang anak, bukannya kebahagiaan orang tua melihat anaknya bahagia? Salah satu membuat sang anak bahagia adalah menikah dengan pujaan hatinya? Orang tua egois hanya memikirkan perasaannya sendiri, tanpa memikirkan perasaan sang anak.

Alasan orang tua tak merestui anaknya menikah dengan pujaan hatinya antara lain:

1.      Perbedaan kasta, harta, status jabatan. Kenapa sih masih ada aja orang tua yang mencari menantu harus sederajat? Bukannya harta, status jabatan tak bisa menolongnya di akhirat? Seharusnya orang tua itu mencari menantu yang sholeh atau sholeh.
2.      Perbedaan agama.
3.      Perbedaan fisik. Orang yang memiliki kekurangan fisik dianggap tidak pantas menjadi menantunya. Yang menikahkan anaknya ke orang tuanya yang repot? Anaknya aja tulus mencintai pasangannya apa adanya, kenapa orang tuanya tak bisa menerima calon menantu apa adanya? Orang cacat kan jauh lebih hebat daripada orang normal tapi tak memiliki hati.
Segala perbedaan bisa disatukan dengan cinta. Kunci kebahagiaan cinta adalah saling melengkapi dan menutupi kekurangan pasangannya. Cinta tidak akan datang jika kita menunggu orang yang sempurna, tapi cinta akan datang jika kita menerima ketidaksempurnaan tersebut dan mencintainya dengan cara yang sempurna. Jadi para orang tua atau calon orang tua bila anaknya ingin menikah dengan pujaan hatinya yang sholeh atau sholehah, restuilah. Yang menjalani rumah tangga sang anak, sang anak juga tau yang mana yang pantas menjadi pasangannya atau tidak. Bila orang tua memaksa anaknya menikah dengan orang yang tidak dicintai sang anak, maka rumah tangga sang anak takkan bertahan lama. Kayak rumah tangganya mas Adit yang bertahan Cuma 2,5 tahun, ujung-ujungnya cerai karena mas Adit hanya mencintai gue.

  
 


Dear Diary :
         Gue itu iri banget ma penulis-penulis muda  lainnya, di novel mereka itu ucapan terimakasih yang kedua setelah terima kasih kepada tuhan, pasti buat kedua orang tua. Orang tua mendukung mereka jadi penulis. Sedangkan gue, tiga novel gue ucapan terima kasih yang kedua buat mamah Fitria, bibi jamu Desi, si Eda dan mas Rif’an. Karena mereka yang selalu mendukung dan member semangat ke gue. Gimana gue mau mencantumin orang tua gue di ucapan terima kasih. Orangtua gue aja gak pernah mendukung gue jadi penulis. Boro-boro mendukung gue jadi penulis, mengamini novel gue terbit di major aja gak pernah. Orangtua gue itu berpendapat pekerjaan menulis, gak layak, sia-sia, buang-buang waktu. Malah lebih parah lagi orangtua gue nyuruh gue cepat kawin, katanya anak cewek itu gak usah berkarier ujung-ujungnya masuk dapur dan melayani suami. Apa karena gak dapet restu orangtua ya naskah  gue selalu ditolak penerbit major? Benar sih jadi penulis gak langsung dapet duit, tapi kan di dunia ini gak ada yang instan, semua perlu proses. Please deh, jadi orangtua jangan egois. Anaknya mau kerja apa aja yang penting halal, harusnya didukung bukan ditentang. Kalau anaknya sukses kan uangnya juga buat orangtua. Kapan hati orangtua gue itu terbuka dukung karier gue? Gue kan pengen punya orangtua yang mendukung karier gue. Disaat naskah gue ditolak penerbit, orangtua ngasih semangat ke gue.
Martapura, 29 Oktober 2012