Jejak-jejak Karyaku

Saturday, October 17, 2015

Penerbit PHP (Pemberi Harapan Palsu)



Zaman sekarang banyak yang ngaku penerbit mayor padahal bermental indie. Salah satunya adalah AGP, Alif Gemilang Pressindo. Penerbit itu awalnya memang indie tapi tahun 2012 jadi mayor. Bukunya beredar di gramed sih.
            Kenapa aku hati ini berbicara soal AGP? Jawabannya karena aku punya pengalaman pahit sama itu penerbit. Ceritanya gini:
            Tahun lalu 2014, tepatnya bulan juni/juli virra ditawari garap naskah orderan novel kolaborasi sama mas Bagus, owner AGP. Tema novel Mak comblang. 1 Novel penulisnya max 10 orang. Vira merekrut 9 penulis lain salah satunya aku. Dan penggarapan novel itu dikasih waktu 1 bulan. Katanya novel itu nanti akan terbit mayor AGP. Oke, kami ambil tantangan itu.
            Satu bulan udah selesai, revisi dan kirim ke AGP. Sekitar 1 bulan kemudian beneran di acc penerbit mayor AGP. Dan kami sepakat make jual putus aja biar cairnya cepet. Karena kami masih pemula yang penting novel nangkring di gramed lah. Mereka setuju terus ngirim mou ke Vira, ketua proyek novel kolaborasi.
            Setelah tanda tangan mou, vira Cuma dapet transfer 500 ribu padahal jual putus di mou 1.5000.000,- lagi-lagi kata ownernya sisa pembayaran setelah novel beredar di gramed. Dalam hati aku ngerasa aneh, 2 novelku yang make jual putus langsung dibayar lunas.
            SSingkat cerita konflik terjadi setelah ntu novel terbit dan masa preorder habis. Preorder gak mencapai 100 eks maka buku batal terbit di gramed. Jelas gue langsung naik darah. Perjanjian itu nggak ada di mou.
            Aku juga Tanya ke om Oke Sudrajat, penulis yang novelnya di acc AGP.

            Ariny Nurul Haq
om oke novelnya pernah terbit di alif gemilang pressindo kan? nah, aku mau nanya pas novel om oke terbit mereka mentargetkan preorder 100 eks gak? klo preorder gak nyampe 100 eks gak jadi diedarkan ke gramed.
#tolong banget dijawab. penting
Oke Sudrajatt
23/10/2014 12:24
Oke Sudrajatt

Aku gak ada target, mereka yg minta naskah untuk diterbitkan
23 Oktober 2014
Ariny Nurul Haq
23/10/2014 19:41
Ariny Nurul Haq
Hiks teganya penerbit itu membedakan penulis pemula dan senior. Naskahku di acc dikasih mou jg. Dah terbit n preorder tapi tiba2 mereka bilang preorder harus terjual 100 eks dulu klo gak batal beredar di gramedia
            Mendengar jawaban om Oke, aku merasa terzolimi. Diperlakukan nggak adil. Jelas dong aku marah? Aku ngeluarin unek-unek hati di blog. Ngebeberi semuanya di blog..
            Tak lama kemudian mas Bagus, ngebbm aku ngejelasin bahwa aku salah paham. Katanya buku tetap beredar di gramed asal penulis pindah ke system royalty, biar nggak merugikan penulis. Aku heran baru kali ini ada penerbit mou-nya bisa berubah dari system jual putus ke royalty. Tapi aku nggak ambil pusing. Bagiku yang penting ntu novel nangkring cantik di gramed. Dan akhirnya kami sepakat pindah ke system royalty.

            Sampai 2015, ntu novel tak kunjung ada kabar kapan nangkring di gramed. Aku tanyain mas Bagus,  dia jawab nunggu jadwal terbit kalau gak maret april. Ini bukti ucapan dia.

            Tapi faktanya sampe sekarang ntu novel gak ada kabarnya kapan beredar di gramed. Aku tanyain nggak pernah direspon!
Beberapa minggu setelahnya aku liat om wenda novelnya terbit di sana sumpah cepet banget nangkring di gramed.
Lagi-lagi aku merasa dizolimi dan diperlakukan nggak adil. Apa karena aku dan temen-teman masih belum punya nama jadi mereka bisa seenaknya ngulur-ngulur waktu terbit? Penulis pemula nantinya akan jadi penulis best seller dan aku bakal bikin mereka nyesel mempermainkan aku.
NB : Jangan ada yang koment, “Mbak, mbok dibicarakan baik-baik dulu? Ntar jatuhnya pencemaran nama baik loh!”
Jawabanku simple. Tak mungkin ada asap klo nggak ada api. Aku nggak mungkin kayak gini kalau mereka dari dulu ngerespon pertanyaanku untuk ngasih penjelasan kapan ntu novel beredar di gramed.
            Aku posting di blog karena nggak mau kalian jadi korban PHP ntu penerbit.

Thursday, October 15, 2015

Open Preorder New My Novel

Halo, Ariny Holic. Ada yang kangen ma karyaku, nggak? Aku melahirkan novel baru lagi loh. Sebelum novelnya nangkring cantik di Gramedia aku buka preorder dulu.
Judul: Kau Begitu Sempurna
Penulis: Ariny NH
Editor: Radindra Rahman
Penerbit: Wahyu Qolbu
Genre: Novel
Harga: Rp. 38.000,-

Sinopsis:

“ANAK CACAT DILARANG SEKOLAH!”
Sedih, kecewa, itulah yang aku rasakan. Sempat aku merutuk dengan kondisiku saat itu. Multiple fraktur, begitulah dunia medis menyebutnya; kondisi patah di anggota gerak. Aku harus menelan kekecewaan karena banyak sekolah menolak kondisiku yang cacat.

Tak berhenti di situ, kekecewaan pun terulang lagi. Di saat teman-teman bisa pergi ke sana kemari dengan bebas, aku hanya bisa berteman sepi di rumah; sebuah ajang pencarian bakat pun menolak; yang lebih menyakitkan, seseorang yang aku cintai juga pergi meninggalkanku. Ya, semua karena kondisi fisikku yang tak sempurna.

Tuhan tidak adil! Tuhan pilih kasih! Sempat prasangka itu memenuhi pikiranku. Aku merasa terpuruk saat itu. Namun, aku coba tetap tegar dan berusaha bangkit mencari jalan keluar.

Inilah kisah nyata seorang gadis penyandang difabel; dengan keterbatasannya, dia mampu membuktikan bahwa fisik tak menjadi penghalang untuk berkarya.

….
“Cerita yang menarik dan penuh motivasi untuk orang-orang yang belum berani mendobrak dinding keterbatasan.”
(Mitha Juniar: penulis buku best seller “Gue Jomblo, Masbuloh?!”)

“Buku ini akan membuka mata kita bahwa Tuhan begitu baik dan menepati janji untuk memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang sabar dan terus berjuang.”
(Wenda Koiman: novelis dan penulis skenario)

Sunday, October 4, 2015

Berbagi ilmu Kepenulisan di MTs. Negeri Banjar Selatan 1

Tanggal 3 Oktober 2015 tingkat kekerenanku bertambah lagi. Pasalnya aku menghadiri acara berbagi ilmu kepenulisan di MTs. Negeri Banjar Selatan 1. Temanya "Penulis Berbicara Pelajar Bertanya." Dan aku jadi nara sumbernya.
Waktu pertama kali masuk ke kelasnya mendadak langsung grogi dan jantung berdegup kencang. Wew, muridnya banyak banget sekitar 115 orang. Padahal itu cuma kelas IX. Kelas IX ada 3 lokal A,B,C.
Mana banyak cowok berondongnya pula untung aku dah taubat gak ngincer berondong lagi :v
Ini dia fotonya :
Oh iya, selain aku, ada lagi narasumbernya. Dia cowok, umurnya lebih dewasa dari akulah. Namanya aku lupa yang jelas wajahnya mirip Eza Yayang, Pemeran utama Tukang Ojek Pengkolan. *moga-moga masnya gak baca postinganku ini. Bisa digetok ntar :D
Sebelum aku ngomong, Ibu Harya bacain profilku dulu. Sumpah, rasanya pengen tutup muka. Profil yang beliau bacain itu profilku zaman masih jadi anak alay. Terbongkarlah rahasiaku yang tergila-gila sama aa Pasha, notabennya berstatus laki orang. :D

Baru deh aku ngomong.
Yang aku sampai mulai dari awal bikin outline, ngebahasan genre-genre tulisaan, opening menarik, yang perlu dihindari, tokoh, karakter, seting, penyakit kepenulisan,  sampai modal penulis. Semua aku jelasin secara detail, ngasih contohnya juga.
Mamaku sampai gregetan, "Lo tadi itu kayak ngebaca buku. Orang yang diambil itu yang pentingnya aja."
Kalau soal kayak baca buku mungkin iya, aku belum terbiasa ngomong di depan banyak orang. Walaupun aku dulu di MTs, pernah ikut ekstrakulikuler.
Kalau soal yang penting, aku nggak setuju ma mama. Semua teknik kepenulisan itu penting. Aku sengaja panjang lebar beserta contoh biar mereka benar-benar ngerti.
Ibarat seorang kecil kalau lagi belajar baca, makan pasti orang tua kasih contoh yang baik ke anak itu dong ya?
Ngomong panjang lebar nggak kerasa udah 2 jam, tiba sesi tanya jawab.
Yang nanya pertama cewek. Katanya gini, "Mbak, kalau kita bikin cerita konflik awalnya tu kayak gini tapi lama-kelamaan konflik bertambah itu gimana?"
Aku jawab aja, "Dalam sebuah cerita apalagi cerpen itu hanya ada 1 konflik utama. Kalau banyak-banyak ntar jadi sinetron H.Muhidin nggak kelar-kelar."
Yang nanya kedua lagi-lagi cewek. "Boleh nggak sih gabung-gabungkan genre? Biar ceritanya nyambung gimana?"
Aku jawab, "Boleh banget. Contohnya film twiligth, itu film ada 3 genre : fantasy, action dan romance. Cara biar nyambungin perhatiin filmnya sampe abis."
Para cowok nggak ada yang mau nanya ntah karena udah mudeng atau malu plus takut pertanyaannya diketawain teman-temannya.
Selesai tanya jawab. Giliran mas Eza yayang KW itu yang ngomong, aku istirahat makan kue kotakan. risoles, pastel.
Mas Eza Yayang KW jelasinnya singkat aja mungkin karena teknik menulis udah kubahas atau keterbatan waktu.
Abis Mas Eza Yayang KW ngomong, istirahat makan siang dulu 30 menit. Baru masuk lagi, kali ini praktek bikin opening.
Aku kena bagian ngebantai opening bikinan orang. Agak susahnya ngebenerin bikinan orang apalagi waktu singkat, tapi untungnya aku bisa.
Acara selesai jam 13.00 WITA.
Abis itu mereka foto-foto dan cium tanganku. Ini aku berasa kayak orang udah tua banget -_- adikku aja nggak pernah cium tanganku :3.

Over all acaranya seru. Moga aja apa yang kusampain bermanfaat.
Nggak kapok deh diundang lagi jadi narasumber walaupun sekolahnya jauh.  


Monday, September 28, 2015

New Book : Indahnya Masa Kecilku (Kumpulan Cerita dan Kumpulan Puisi)



Open PO. Yuk, buruan diorder!
Judul : Indahnya Masa Kecilku
Penulis : Arsha Holic
ISBN :  978-602-389-042-2
Harga Buku : Rp. 31.000,-
Tebal buku : 88 halaman.
Pemesanan : Bisa lewat sms ke nomor 085654910277 atau pin BBM 7D0AD896
Ketik : IMK_NAMA_ALAMAT LENGKAP_NOMOR HP_JUMLAH ORDERAN


Ada pepatah mengatakan, “Semakin tua usia kita, maka semakin kita merindukan masa kecil.”
Ya, masa kecil adalah masa paling membahagiakan dalam hidup. Pada masa itu kita bisa bebas tanpa banyak pikiran.
Apalagi yang masa kecilnya tahun 90-an. Hal-hal yang dulu ada di tahun 90-an sekarang sudah tak bisa lagi ditemukan.  Contohnya jika anak kecil era tahun 90-an, mereka menyanyikan  lagu anak-anak. Nah, anak kecil zaman sekarang sudah pada menyanyikann lagu “Sakitnya tuh di sini.”
Miris sekali bukan? Buku ini hadir untuk sekadar mengingat betapa indahnya masa kecil kita.

Nama-nama kontributor kumpulan cerita pendek :
Nabila Maulidiyah-Sinta Susanti-Wahyu Yoshinoyuki-Siti Rokhanah-Junita Susanti- Khumayra N.A-Ratifa Mazari-Ninien Supiyanti-Adelia Putri Septiani-Eka Pujiyanti.
Bonus kumpulan puisi. Nama-nama kontributornya sebagai berikut :
Lailatul Farida-Fatiemach-Vivi Mubarokah Somantri-Jelina Ann-Utami-Warti Wahyuni Abdi N-Sweety Smile-Nursidah Febrianty-Prasetya Tresna Jakaputra-Nok Yuli.

Wednesday, September 16, 2015

My Birthday

Hari ini rasanya waktu cepet banget berlalu. Tau2 umurku sekarang dah berganti. Dari 23 menjadi 24. Kalau di dunia novel usia 24 itu memasuki young adult.
Aku ingin bercerita dikit tentang pengalaman ulang tahun di sepanjang hidup. Dalam hidupku ulang tahun cuma 4 kali dirayain.
  1. Waktu kelas 3 atau 4, ngerayainnya itu di rumahku yang di solo. Ngundang temen-temen sekolah SD Al-amin. Yang Khusnul, Navis, Amron, Nurdin, Nisa, Iska, dll. Di hari itu lumayan dapet kado. Satu satunya kado tempat pencil berbentuk rocket bergambar hello kitty, dari Khoirul Annisa.
  2. Waktu umur 12 tahun, aku dah pindah ke martapura. Ngerayainnya di rumah nenek, ngundang temen-temen SDN Tambak anyar dan MI Baldatun Thaiyibah. 50% kado yang kudapet isinya sabun mandi. 
  3. Umur 14 tahun. Aku ngerayainnya di sekolah MI Miftah darissalam. 
  4. Umur 24 tahun, di lesehan pondok lima. Ngundang keluarga dan sahabat terdekat aja.
Kata orang moment special itu ketika merayakan ulang tahun ke 17 tahun, tapi bagiku moment special ketika aku dah bisa teraktir keluarga dan temen-temen make uang sendiri. Ya, nomor 4.
Berikut foto-fotonya :
 Aku juga tahun ini banyak kado loh. Ini dia fotonya.
Salah satu kadonya dari sohibku namanya Husna. Sumpah, isi kadonya unyu bingit. Bantal hello kitty warna pink.
Yang paling membahagiakan itu ketika my first love ngucapin dan ngasih doa. Padahal dari zaman SD gak pernah ngucapin.

Yang namanya hidup, nggak cuma ada bahagia tok. Di balik kebahagiaan yang kurasain ada sedihnya juga.
Sedihnya itu gebetan terakhir babe R, sama sekali gak inget ultahku. Padahal tahun lalu dia ngasih kado special berupa mp3, lagu ciptaannya.

Ulang tahun kalau nggak nulis make a wish gak afdol. Wishnya sama kayak september wish :
 1. Novelku di acc mayor lagi
2. 3 novelku yang di acc mayor kemarin terbit bulan ini.
3. Klienku tambah banyak.
4. Seminar lancar
5. Penjualan novel dan buku terbitan arsha teen meningkat
6. Masuk hitam putih.
7. Berhasil diriin penerbit mayor label
8. My first love putus sama pacarnya yang sekarang *devilsmile.

Doain ya guys biar 8 wish-ku itu terwujud.

Monday, August 31, 2015

Kesuksesan Penjualan Sebuah Buku itu di Tangan Penulisnya Sendiri.



Jika ada yang bilang, “Nerbitin di indie itu merugikan penulis. Seharusnya karya itu dibayar bukan penulis yang membayar penerbit.”
Itu nggak benar. Rugi darimana coba? Bayar uang penerbitan itu kan buat desain cover, editing, layout, daftar isbn dan 2 buku terbit. Kalau penulis bisa ngerjain semua sendiri ya tentu bisa gratis nerbitin di indie. Terus buku yang terjual kan penulis dapat royalti 10% dari harga buku, royalty dibayar pertiga bulan sekali. Jika dalam tiga bulan belum ada laporan penjualan dari penerbit berarti bukumu belum laku.
Kamu tau nggak sama Dedi padiku, penulis novel Mengejar-ngejar mimpi? Novelnya terbit di Asma Nadia House Publishing. Saat ini ntu buku laku keras bahkan bentar lagi bakal di filmkan. Tentu saja hal tersebut berkat kegigihan penulis menjual bukunya ke sana kemari, bahkan sampe ke pom bensin-pom bensin gitu.
Penulis novel erotis (dewasa) inisial SA, dari awal dia mulai menulis sampai novelnya ke 10 novelnya itu semua terbit di nulisbuku.com
Kemarin aku iseng kepoin akun twitternya, nanyain penjualan novelnya. Jawabannya bikin aku tercengang “Sebulan 200 eks.”
Jadi kesimpulannya adalah buku mau terbit di mayor ataupun indie, kesuksesan penjualan itu di tangan PENULIS. Percuma terbit di mayor kalau penulis nggak pernah promo.
Ada yang curhat ke aku, “Kak, dah promo tapi kok bukuku tetep nggak laku ya?”
Coba kamu koreksi lagi, siapa tau cara kamu mempromosikan buku kurang benar.
Apakah kamu promo Cuma upload cover buku terus di keterangan foto Cuma tertulis “Telah terbit blablabla” tanpa mencantumkan synopsis? Upload fotonya sekali tok malah.
Jika ia kamu promo seperti itu, pantas saja tak ada yang berminat beli bukumu. Dalam hal promo buku di sosmed juga harus ada tekniknya. Berikut beberapa tekniknya.
1. Kamu tiap hari update status isinya itu bikin orang penasaran sama isi novelmu.
Contohnya nih ya :
Pernahnya kalian dengar mitos arca urung di candi Borobudur? Devi dan Dimas kisah percintaannya harus kandas gara-gara mitos tersebut. Loh kok bisa? Penasarankan? Yuk, baca novel Cinta di Tujuh Keajaiban Dunia.
2. Kamu update status isinya quote-qoute yang ada di novelmu itu. Siapa tau ada yang suka sama quote bikinanmu terus dia beli novelmu.
3. Promo ke grup-grup kepenulisan di facebook. Kalau perlu minta admin grup untuk membedah novelmu
4. Adain event resensi novel/event lomba foto selfie berhadiah ratusan ribu rupiah, dengan syarat beli novelmu dulu baru bisa ikutan. Modal dikit nggak apa dong ya demi peningkatan penjualan? In Sha Allah balik modal.
Selain 4 hal yang aku sebutin promo melalui sosmed, penulis juga harus promo lewat offline juga. Bisa ke semua keluarga, temen, tetangga atau siapapun. Setiap ada kesempatan ngumpul atau pas lagi banyak orang bisa kamu manfaatkan untuk promo novel. Kalau penjualan masih kurang, kamu bisa minta endors ke artis-artis yang lagi ngehits dan terakhir jangan lupa berdoa.
Itu aja yang aku mau sampaikan. Selamat mencoba tips promosi dariku!

Friday, August 28, 2015

Yuk, les privat naskah sama aku!

Kamu punya naskah novel tapi ragu kirim ke mayor karena ngerasa naskah belum layak? Yuk, kirim naskahnya ke aku. Aku bersedia jadi first reader naskahmu.
 Aku akan nandai semua kekurangan naskahmu (judul, tokoh, karakter,kalimat belibet, kelogisan, dll.)
Jadi kamu tau dimana letak kesalahanmu biar kalau ke depannya gak ngulangi kesalahan yang sama.
Bukan cuma itu aja, aku juga akan ngerekomen nama penerbit mayor yang cocok buat naskahmu.
Eits, ini gak gratis loh. Tapi tenang aja bayarnya murah kok. Tergantung keparahan naskah dan jumlah halaman.
-Naskah yang gak parah-parah banget : 100 ribu untuk naskah 100 hal
-Naskah lumayan parah : 150 ribu untuk naskah 110-150 hal
-Naskah super duper parah : 200 ribu untuk naskah di atas 150 hal.
Nb :
Aku akan ngoreksi naskahmu 1 mingguan
Bayarnya sekali seumur hidup. Kalau kamu punya naskah baru, pengen tak bantai lagi kamu gak perlu bayar lagi.

Kalau naskahmu itu ditolak mayor, aku janji bantuin ngerevisi naskah itu lagi sampe di acc mayor.
Harga bisa discon 50 ribu kalau kamu ngajak temenmu juga.
Seru kan? Tunggu apa lagi yuk kirimkan naskahmu ke email arsha.teen2014@gmail.com