Jejak-jejak Karyaku

Monday, July 21, 2014

Selamat Jalan "Akbar Zidny"

Usia manusia tak ada yang tahu. Hari ini kita masih tertawa bareng sahabat tercinta tapi bisa jadi esok hari kita bersedih karena sahabat tercinta kita itu dipanggil Tuhan. Itu yang gue rasain saat ini. Tanggal 18 Juni 2014 kemarin Akbar Zidny sempat koment di status gue yang isinya "nonton ggs gara2 kesemsem ma aliando doang. gue paling sebel ma ricky harun, karakternya gak cocok. harusnya yang memerankan tokoh serigala ntu samuel rizal, atalarik syah, adrian maulana, deddy courbuzier soalnya mereka punya body yang keren dan menghangatkan cewek. ingat kan film twiligth eclipse ada adegan bella dipeluk jacob gara2 edward gak bisa menghangatkan bella."
dia mengkoment status gue isinya "yg ga cocok ya dicky smash, melmbay begitu hahaaa"
gue nggak balas koment dia sih, soalnya dia antis alias anti smash. tapi ternyata itu komentar terakhir dia status gue.
hari ini gue shock bercampur sedih mendengar kabar Akbar Zidny" meninggal dunia.
Meskipun gue nggak pernah ketemu dia, gue lumayan kenal dekat sama dia.
sebelum gue menceritakan penglaman kenal dengan zidny, gue mau menulis profil zidny dulu.
Akbar Zidny, lahir di Cirebon pada tanggal 13 maret 1994. Beberapa karyanya sudah dimuat di beberapa buku antologi yang diterbitkan secara indie.

Dia sama seperti gue, memulai karier di dunia tulis lewat ikut event-event yang diadain penerbit indie dulu. Gue mengenalnya di fb  sebenarnya sudah lama sekitar tahun 2012, tapi mulai dekat sejak dia ikut event puisi tema "patah hati" yang gue adain.
Penggalan puisi yang dia kirim ke event gue kek gini
Aku sudah memberimu seribu tangkai mawar
memberimu kata-kata romantis dari pujangga
seakan dunia menjadi milik kita
aku kau dengan cinta sebagai sesaji 
nyatanya, kau membalas dengan duri yang tajam.

selain ikut event puisi, dia juga sempat ikut kuis berhadiah pulsa yang gue adain.
Dia juga pernah menyemangati gue saat gue kena kasus. Kata-kata dia yang masih melekat di otak gue, "jangan peduliin omongan orang yang ingin menghambatmu maju, mbak. Yang penting mbak ririen sudah ada niat memperbaiki diri dan berjanji tidak mengulang kesalahan."
Dia selain jadi penulis, dia juga suka dunia music. Karena dia gue jadi suka sama Mikha Angelo dan boyband "S4"
Kalau penulis dia mengidolakan mbak Nuniek Kharisma R. Beruntung sebelum kepergiannya untuk selamanya dia sempat duet novel bareng mbak Nuniek. Beruntungnya lagi karyanya sekarang dah mejeng di gramedia.
Ini dia karyanya Akbar Zidny yang duet sama mbak Nuniek K.R
Diam-diam aku mencintaimu, diam-diam pula aku merasa sangat bahagia jika berada di dekatmu. aku bahagia dengan caraku mencintaimu meski pada akhirnya aku harus kehilanganmu untuk selamanya. Namun percayalah cintaku tak akan pernah usai.
Untuk mengenang Zidny, yuk serbu karyanya di gramedia kotamu. Mumpung masih hangat.

Zidny, selamat jalan ya? semoga kamu tenang di alam sana, dihindari siksa kubur, dan ditempatkan di sisi Allah SWT. Amien.
Zidny, meskipun lu sudah nggak berpijak di bumi lagi tapi lo akan selalu hidup di hati pembaca lo.


 

Thursday, July 17, 2014

Menjadi Penulis Perlu Ekstra Kesabaran

Zaman sekarang (tahun 2014) dunia perbukuan Indonesia semakin maju. Banyak anak-anak muda yang ingin penulis. Ya, menjadi penulis termasuk mulia. Kita bisa berdakwah dan menginspirasi banyak orang hanya melalui tulisan. Tapi perlu kamu ketahui menjadi penulis bukanlah hal yang mudah. Menjadi penulis itu perlu ekstra kesabaran. Sabar saat menulis ratusan halaman, sabar saat menghadapi penolakan penerbit mayor, sabar menunggu buku terbit bahkan sampai buku terbit pun kesabaran penulis pun masih tetap diuji. Yaitu sabar saat mendapat kritikan, sabar saat menghadapi pembaca yang bawel dan sabar menahan emosi (bagian ini jujur gue sendiri belum bisa mengusainya).
Kemarin emosi gue naik lagi gara-gara membaca sebuah status yang isinya ""lebih bodoh lagi orang yang ngasih buku gratisan" dan dia juga mengatakan di komentar status itu. Isinya "penulis yang memberi novelnya secara gratis ke orang sama aja gak menghargai karyanya sendiri"
Siapa coba penulis yang gak tersinggung membaca status kayak gitu? 
Gue share statusnya, gue bilang tersinggung sama tulisan di statusnya. Selain itu gue juga update status yang isinya  "nggak habis pikir ada penulis yang mengatakan di sebuah statusnya "lebih bodoh lagi orang yang ngasih buku gratisan" dan dia juga mengatakan "penulis yang memberi novelnya secara gratis ke orang sama aja gak menghargai karyanya sendiri"
OMG, HELLO.
nih ya gue kasih tau penulis saat menerima 10bukti terbit dari penerbit mayor, bahagia bukan main. wajar kalo penulis ingin membagi kebahagiaannya dengan memberi buku gratis ke temen2 akrab atau melalui giveaway. niat baik memberi kok malah dikatain yang macem2? sudah lupa sama hadist yang berbunyi "tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah"

tujuan gue sebenarnya kayak gitu biar dia meralat kalimatnya yang nyinggung penulis suka berbagi. Eh, taunya dia malah ngatain gue 'bodoh' karena gak tau maksudnya.
Hello, tanpa dia kasih tahu juga gue dah tahu maksud tulisannya itu yang tak lain dan tak bukan adalah BIAR BUKU TERBITANNYA LAKU. Tapi kalimatnya menyinggung semua penulis yang suka berbagi.
Berarti dia nggak bisa menerima kritikan orang. Inget, semua tulisan kita (termasuk status) bisa ditafsirkan orang bermacam-macam. Kita sebagai penulis juga nggak bisa maksain orang mengerti dan memahami maksud tulisan kita. Penulis yang baik itu harus legowo menerima berbagai kritikan dan berusaha memperbaiki tulisan di kemudian hari bukan malah ngatain orang. 
Semoga yang ingin menjadi penulis memiliki ekstra kesabaran. Tetaplah semangat menjalani berbagai ujian. Dan jangan lupa berdoa, segala yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah.