Synopsis
Friezka adalah seorang gadis
kelas 3 SMU yang mempunyai mimpi ingin menjadi penulis terkenal. Namun dari
beberapa karya yang pernah coba dikirim ke penerbit, tidak ada yang pernah
lolos dan berhasil diterbitkan. Walau begitu, semangatnya tak pernah luntur. Ia
terus berusaha dan terus berjuang demi meraih cita-cita besarnya itu. Di
sampingnya ada Widya yang merupakan sahabat yang selalu mendukung setiap
usahanya. Mereka bersahabat sejak kecil.
Suatu hari,
Friezka dan Widya pergi ke toko buku. Di sana mereka bertemu dengan Selvy,
rival Friezka sejak SD. Seorang rival yang selalu menjatuhkan semangat Friezka
untuk tetap menulis. Gadis itu selalu saja mencari masalah dengan Friezka
hingga mereka beranjak remaja.
Sepulang dari
toko buku, hal tak terduga terjadi. Friezka bertemu dengan sahabatnya yang enam
tahun silam harus melanjutkan studinya ke luar negeri. Sahabat masa kecilnya
yang juga merupakan tempat Friezka menyandarkan hati. Dialah Aldy, pria yang
pernah membuat desir di dalam hatinya. Perasaan itu tumbuh sejak Friezka masih
SD. Hingga 6 tahun kemudian, perasaan itu tak juga hilang. Bahkan semakin kuat
melekat di hati keduanya.
Friezka hanya
tinggal berdua saja dengan ibunya yang mencari nafkah dengan menjadi buruh
cuci. Seorang ibu yang telah membesarkan Friezka dari kecil. Yang juga baru
diketahui Friezka bahwa ibunya itu bukanlah ibu kandungnya. Kenyataan itu
diketahui Friezka setelah ibu angkatnya itu meninggal dunia. Seorang kakek yang
mengaku kakek Friezka menceritakan semuanya. Seorang kakek yang merupakan sosok
yang begitu egois di masa lalu. Ia tega memisahkan dua hati yang saling
mencintai. Yang tidak lain adalah orang tua kandung Friezka. Bahkan sampai
puteri sematawayangnya melahirkan Friezka. Ia dengan tega menyerahkan Friezka
kepada pembantu mereka. Setelah hilangnya Friezka, ibunya menjadi gila. Dan
ayahnya hilang entah dimana dalam masa pencariannya mencari Friezka. Kini
kakeknya telah menyesali segala perbuatannya di masa lalu. Ia meminta Friezka
untuk tinggal dengannya.
Kehidupan
Friezka mulai berubah. Kakek benar-benar menyayangi Friezka. Ia memfasilitasi
cucunya itu dengan kekayaan yang dia punya. Kakek juga menjanjikan akan
mengenalkan Friezka dengan penerbit terkenal. Yang akhirnya membawa Friezka ke
dalam liku-liku cinta yang rumit.
Sampai ketika
Friezka diperkenalkan dengan anak pemilik perusahaan penerbit Rayhan Publisher.
Pemuda itu bernama Rayhan. Ia diam-diam menaruh perasaan special pada Friezka
tanpa sepengetahuannya. Dari situ, mereka menjadi semakin dekat. Rayhan banyak
membantu dalam merevisi karya Friezka menjadi lebih baik. Hingga karyanya layak
untuk diterbitkan.
Di sisi lain,
Friezka bermaksud untuk memberitahu kabar gembira itu pada Aldy. Yang sudah
merajut tali kasih dengannya. Namun di saat yang sama, ia harus menerima
kenyataan bahwa Aldy dijodohkan dengan perempuan lain. Kenyataan itu membuat
Friezka tenggelam dalam kesedihan. Ia kehilangan semangat hidup. Ditambah lagi
dengan sikap dingin ibu kandungnya yang masih juga belum mengingatnya. Itu semua
kian berpacu dalam pikiran Friezka. Bercampur menjadi satu. Hingga membuatnya
benar-benar drop. Beruntung selalu ada Widya dan Rayhan. Mereka benar-benar
merupakan sahabat terbaik Friezka. Selalu setia untuk menguatkan hatinya di
kala rapuh. Hingga mampu untuk bangkit kembali menjalani aktivitas seperti
biasa.
Berkat
kegigihan Rayhan, kakek pun berencana menjodohkan Friezka dengan Rayhan.
Masalah kembali muncul, karena Friezka hanya menganggap Rayhan sebagai sahabat.
Namun, untunglah orang tua Rayhan sangat pengertian. Mereka menyerahkan semua
keputusan kepada Friezka. Sampai ia lulus SMU.
Akankah
pernikahan Friezka dan Rayhan berjalan mulus?
***
Novel ini digarap oleh 7 orang cewek cantik di antaranya : Gue, mbak Dinda Cinta, Kartika Ariefianthy, Cindy Prasetya, Cumi Mimi, Kiki Misgiarti, dan Aninda Wardani Prasetya. Novel ini digarap tahun 2012, sampai saat ini naskah selalu ditolak mayor alasannya "cerita terlalu biasa dan kurang menarik" bingung juga harus direvisi kayak gimana lagi. Gue posting di blog berharap ada penerbit mayor yang ngelirik dan berkenan nerbitkan naskah ini
No comments:
Post a Comment