Patah Hati Membawa Berkah
Usiaku memang bertambah namun fisikku tetap tidak ada perkembangan.
Aku tetap menjadi gadis penyandang difabel. Hidupku bertumpu pada kursi roda. Walaupun
fisikku tak sempurna tapi hatiku tetap ingin seperti remaja lain. Ingin
merasakan indahnya cinta. Terlebih teman-teman yang dulu sekelas sama aku
sekarang sudah pada menikah dan punya anak.
Jadi ingat kata-kata mas Hendro, “Mengejar karier itu lebih mudah
diraih daripada mengejar cinta sejati.”
Ya, kata-kata mas Hendro itu bener banget. 2 tahun aku mengejar
karier di dunia literasi kini hasilnya sudah mulai keliatan. Tapi mengejar
cinta? Semua nihil. Karena mencari cinta sejati itu tak semudah mencari baju.
Postinganku kali ini pengen menceritakan pengalaman pahit di dunia
percintaan sampai berhasil jadi penulis.
Tahun 2005-2006
Itu zamannya ganti-ganti gebetan. Gebetanku di tahun itu ada 10
orang, mereka adalah Agus, Gunawan, Hendri, Fahri, Enno, Hery, Budi, Andi,
Rafi, dan Afri. Aku punya banyak gebetan waktu itu bukan karena aku playgirl.
Tapi karena gebetan-gebetanku sebelumnya pada menghilang setelah bertemu
denganku. Di dunia ini cowok sama aja, mereka hanya mencintai cewek melihat
dari fisiknya.
Tahun 2007
Aku dipertemukan dengan cowok yang bernama mas Aditya Haris Susanto
atau biasa kupanggil mas Adit. Mas Adit berbeda dari gebetan-gebetanku
sebelumnya, dia itu nggak mencintai cewek dari fisiknya tapi dari hati. Dia
juga ikhlas menerima semua kekuranganku. Bahagia? Tentu. Aku merasa Adit cinta
sejatiku. Namun kebahagiaanku hanya sampai 2 tahun saja, tepat di akhir tahun
2009 saat aku dikenalkan sama mamanya mas Adit lagi-lagi harus menerima cacian.
Mamanya mas Adit nggak bisa menerima kekuranganku malah mamanya memaksa mas
Adit menikah sama cewek lain.
Tahun 2009
Aku jatuh cinta sama berondong umur 13 tahun namanya Hafizaturrayhan.
Dia wajahnya gemesin, bibirnya manis dan dia pun nggak mempermasalahkan
fisikku. Tapi sayangnya tiap dia datang ke rumah pasti minta ajarin ngerjain
PR. Dia menjadikanku bukan sebagai kekasih tapi guru private. Tega kan? Langsung
aku putusin.
Tahun 2010
Aku jatuh cinta lagi. Kali ini aku jatuh cinta sama direktur utama
sebuah radio. Dia duda sih tapi orangnya humoris dan enak diajak bercanda itu
yang bikin aku sama dia. Tapi lagi-lagi aku patah hati, aku jatuh cinta sama
orang yang salah. Ternyata dia tak sebaik yang kupikir. Dia memiliki banyak
sifat buruk : suka bohong, suka ingkar janji, suka ngasih harapan palsu dan
paling parah dia playboy.
Abis patah hati sama dia, aku curhat sama kakak sepupu.
“Kak, dari tahun 2005-sekarang kisah cintaku kok apes banget ya
selalu aja berakhir perpisahan. Apa aku ditakdirkan jomblo seumur hidup? Apakah
aku tak pantas dapet cinta sejati?”
“Eits, nggak boleh ngomong gitu. Semua orang berhak mencintai dan
dicintai. Cinta sejati muncul pada waktu yang tepat. Di balik orang sukses
pasti ada mantan yang menyesal. Kamu harus jadi orang sukses dulu, biar
mantan-mantanmu pada menyesal mengabaikan kamu.”
Aku terdiam. Perkataan terakhir kakak sepupuku ada benarnya juga .
Di balik orang sukses pasti ada mantan yang menyesal. Aku harus jadi orang sukses
dulu, biar mantan-mantanku pada menyesal telah mengabaikan cintaku. “Tapi aku
sukses dengan cara apa? Kondisi fisikku seperti ini mana bisa kerja di kantoran
apalagi ijazahku hanya lulusan madrasah Tsanawiyah setara SMP. Sukses jadi
pedagang? Juga nggak mungkin soalnya aku nggak punya uang banyak buat modal
usaha.”
“Hey, kesuksesan itu bukan ditentukan oleh ijazah, fisik dan
banyaknya uang tapi dari ketekunan. Hmmm … gimana kalau kamu jadi penulis novel
aja? Dari SD-MTS kan nilai bahasa Indonesiamu selalu tinggi, terus ditambah
guru bahasa Indonesiamu di Mts bilang kamu punya bakat jadi penulis.”
“Hmmm … jadi penulis boleh juga.”
Oke detik ini aku memutuskan mengejar karier menjadi penulis novel.
Aku ingin menuliskan pengalaman-pengalaman pahit kemarin menjadi novel dan
tokoh-tokoh utama di novel makai nama mantan (dari mantan gebetan sampai mantan
kekasih)
2012-2014
Namun di dunia ini tak ada yang insane. Karier di dunia literasi
tak semulus yang aku pikirkan. Baca di link http://arinysusanti.blogspot.com/2013/11/pejalanan-gue-dalam-mirintis-karir-di.html
Tak ada kesabaran yang berakhir sia-sia. Tahun 2014 kesabaranku
menerima 30 penolakan penerbit kini berbuah manis. 2 Novelku sekarang dah
mejeng cantik di gramedia, sering lolos lomba cerpen yang diadakan penerbit
mayor label, berita-berita tentangku dimuat di berbagai media (media cetak,
online bahkan tv) dan paling bahagia lagi mantan-mantan mulai bermunculan lgi.
Ada yang ngajak balikan, ada yang ngajak nikah. Tapi semua aku tolak, aku tak
mau menjalin hubungan dengan orang penjilat.
Lagian juga aku dah punya tambatan hati. Tambatan hatiku itu
inisialnya R. Kenapa gue suka ma dia? Karena dia itu jujur, nggak jaim, setia
kawan, suka membaca, suka music, bisa diajak diskusi, dan paling penting
nyambung ma otakku. Walaupun nantinya aku terluka lagi, tapi aku akan bertahan
mencintai dia. Cowok kayak dia susah dicari. Makanya yang baca postinganku ini
tolong doain ya biar aku berjodoh sama tambatan hatiku ini di tahun 2015 hehehe
Oh iya aku mau berterima kasih sama semua mantan-mantaku yang dah
nyakitin hatiku tanpa kalian novel-novelku tak kan pernah lahir ke dunia ini.
Gebetan sama karya tulis banyakan maa Kak? :D
ReplyDelete