Bermula aku memergoki percakapan Mbak Idha dan Koko di sebuah status facebook. Mbak Idha mengatakan, “Menyelesaikan naskah yang sudah mangkrak di folder itu jauh lebih sulit daripada bikin novel baru.” Ucapan Mbak Idha itu berhasil membuat bola lampu di kepalaku menyala. Kenapa gak aku bikin project yang membantu penulis-penulis pemula menyelesaikan naskah mangkrak? Yakin 100% pasti ada puluhan bahkan ratusan penulis yang hobi menelantarkan naskah. Jangankan penulis pemula, senior pun banyak yang males menyelesaikan naskah.
Beberapa bulan setelah muncul pemikiran itu, tanggal 11 November Indonesia heboh dengan demo ‘Aksi Bela Islam’ aku iseng bikin poster serupa tapi kata-katanya diganti “Aksi Bela Naskah Kelar-kelar.” Terus aku posting poster itu di instagram dengan caption, “Daripada kamu ikut demo, coba cek folder laptopmu. Ada berapa banyak naskah nggak kelar? Ayo selesaikan naskahmu. Itung-itung belajar jadi penulis bertanggung jawab. Ketika penulis memutuskan menulis sebuah kisah, maka ia memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan dengan baik. Siapa yang setuju AT ngadain Aksi Bela Naskah nggak kelar kelar?”
Respon positif lumayan banyak. Mereka minta segera merilis syarat dan ketentuan aksi tersebut. Namun sayangnya, waktu itu aku bentrok ngadain TAT S2. Daripada keteteran mending aksi dipending dulu.
Akhirnya aksi itu terwujud bulan Juli 2017. Nama project aku revisi dikit menjadi ABNT – Aksi Bela Naskah Telantar. Aturan main aksi itu adalah :
-Peserta mengirimkan naskah telantar. Terserah deh berapa halaman. Yang penting murni mangkrak, bukan yang mulai nulis loh ya. Misal mulai mangkrak stay di 10 hal, ya berarti kirimnya 10 hal.
-Dari banyaknya naskah yang masuk, aku Cuma milih 7 naskah yang lolos. Berdasarkan story telling, kerapian naskah, tema lumayan minimal ada sesuatu yang unik. Peserta yang lolos a.l : Mbak Idha, Nina, Syarifatul M, Mori vivi, Hiku, Deacha Nasya, dan Norhayati.
-Sebelum pembantaian, 7 peserta itu aku kepoin dulu. Mereka nulis naskah itu make outline atau gak? Kl make kirim outline ke email. Ternyata semua make outline. Klo ouline plot terarah, maka penulis aku setujui garap sesuai outlinenya. Tapi klo outline plot gak terarah, mau gak mau penulis kudu mau romba plot sesuai aku sarankan.
-Waktu revisi 3 minggu. Klo telat denda 2,5 jeti.
Sayang, Mbak Idha mundur karena naskah dilirik mayor sebelum pembantaian. Naskahnya itu keren, aku gak tega nahan naskahnya di AT. Alhasil, aku bolehin mundur. Toh, spp belum aku kirim dan belum mulai pembantaian.
Bulan Agustus buku 6 peserta ABNT terbit. Ini dia covernya.
Sukses ABNT S1 ternyata masih banyak yang request agar aku kembali membuka ABNT. Oke, permintaan mereka aku kabulkan pada hilan Februari 2018. Peraturan masih sama seperti ABNT s1. Naskah mereka selesai 5 Maret 2018.
Ini dia cover-cover novel ABNT S2
Bagi yang penasaran ma sinopsisnya bisa cek di link :
season 1
season 2 : http://arinynurulhaq91.blogspot.co.id/2018/03/novel-abnt-aksi-bela-naskah-telantar-s2.html
Beberapa bulan setelah muncul pemikiran itu, tanggal 11 November Indonesia heboh dengan demo ‘Aksi Bela Islam’ aku iseng bikin poster serupa tapi kata-katanya diganti “Aksi Bela Naskah Kelar-kelar.” Terus aku posting poster itu di instagram dengan caption, “Daripada kamu ikut demo, coba cek folder laptopmu. Ada berapa banyak naskah nggak kelar? Ayo selesaikan naskahmu. Itung-itung belajar jadi penulis bertanggung jawab. Ketika penulis memutuskan menulis sebuah kisah, maka ia memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan dengan baik. Siapa yang setuju AT ngadain Aksi Bela Naskah nggak kelar kelar?”
Respon positif lumayan banyak. Mereka minta segera merilis syarat dan ketentuan aksi tersebut. Namun sayangnya, waktu itu aku bentrok ngadain TAT S2. Daripada keteteran mending aksi dipending dulu.
Akhirnya aksi itu terwujud bulan Juli 2017. Nama project aku revisi dikit menjadi ABNT – Aksi Bela Naskah Telantar. Aturan main aksi itu adalah :
-Peserta mengirimkan naskah telantar. Terserah deh berapa halaman. Yang penting murni mangkrak, bukan yang mulai nulis loh ya. Misal mulai mangkrak stay di 10 hal, ya berarti kirimnya 10 hal.
-Dari banyaknya naskah yang masuk, aku Cuma milih 7 naskah yang lolos. Berdasarkan story telling, kerapian naskah, tema lumayan minimal ada sesuatu yang unik. Peserta yang lolos a.l : Mbak Idha, Nina, Syarifatul M, Mori vivi, Hiku, Deacha Nasya, dan Norhayati.
-Sebelum pembantaian, 7 peserta itu aku kepoin dulu. Mereka nulis naskah itu make outline atau gak? Kl make kirim outline ke email. Ternyata semua make outline. Klo ouline plot terarah, maka penulis aku setujui garap sesuai outlinenya. Tapi klo outline plot gak terarah, mau gak mau penulis kudu mau romba plot sesuai aku sarankan.
-Waktu revisi 3 minggu. Klo telat denda 2,5 jeti.
Sayang, Mbak Idha mundur karena naskah dilirik mayor sebelum pembantaian. Naskahnya itu keren, aku gak tega nahan naskahnya di AT. Alhasil, aku bolehin mundur. Toh, spp belum aku kirim dan belum mulai pembantaian.
Bulan Agustus buku 6 peserta ABNT terbit. Ini dia covernya.
Sukses ABNT S1 ternyata masih banyak yang request agar aku kembali membuka ABNT. Oke, permintaan mereka aku kabulkan pada hilan Februari 2018. Peraturan masih sama seperti ABNT s1. Naskah mereka selesai 5 Maret 2018.
Ini dia cover-cover novel ABNT S2
Bagi yang penasaran ma sinopsisnya bisa cek di link :
season 1
season 2 : http://arinynurulhaq91.blogspot.co.id/2018/03/novel-abnt-aksi-bela-naskah-telantar-s2.html
No comments:
Post a Comment