Sejak tahun 2014, Arsha Teen beberapa kali bikin event. Mulai dari
event cerpen, ff, fts, atau novel tema pilihan sampai bimbingan novel. Semua
event yang aku sebutin jumlah pesertanya bisa dihitung jari. Mungkin karena hadiah
kurang gede, makanya pada males ikut.
Tahun 2016 aku berpikir keras bikin sebuah project beda dari yang lain.
Peserta yang ikut bukan untuk mengejar hadiah, melainkan melatih kemampuan
menulisnya. Maka terciptalah project TAT dan ABNT. Bagi yang belum tau project
itu silakan klik link :
-http://arinynurulhaq91.blogspot.co.id/2017/05/all-about-tat-tantangan-arsha-teen.html
-http://arinynurulhaq91.blogspot.co.id/2018/01/all-about-project-abnt-aksi-bela-naskah.html
Alhamdulillah semua project lancar sampe buku di tangan penulis.
Penjualan pun lumayan.
Berhasilnya project itu tentu bukan tanpa alasan dan hanya faktor keberuntungan semata. Aku selaku owner, mengerahkan semua waktu, pikiran, tenaga ke naskah peserta.
Berhasilnya project itu tentu bukan tanpa alasan dan hanya faktor keberuntungan semata. Aku selaku owner, mengerahkan semua waktu, pikiran, tenaga ke naskah peserta.
Yup, tahun ini tanpa make tim pembantai AT. Bukan karena gak modal
sih, tapi karena semua project itu ide naskah dari aku, jadi aku juga yang tau
berhasil atau gak penulis eksekusi ideku itu.
Klo pun aku make pembantai naskah ujung-ujungnya aku juga yang ngarahin plot, karakter, bikin blurb, sampe ganti judul yang greget. Kan buang waktu pembantaian 2 kali.
Klo pun aku make pembantai naskah ujung-ujungnya aku juga yang ngarahin plot, karakter, bikin blurb, sampe ganti judul yang greget. Kan buang waktu pembantaian 2 kali.
Suksesnya project AT, sampe ada 2 owner abal2 jiplak konsep project
AT. Tapi Tuhan baik, satu2 persatu yang jiplak dibikin kolaps dengan
sendirinya. Selain itu, semakin sukses project AT semakin banyak yang nyinyir. Nyinyirannya itu seperti ini :
“Kalo idenya dari Mbak, apa nggak mengurung
kreatifitas penulis?”
Nyinyiran yang lebih nyesek lagi kek gini, “Nulis
novel genre yang dibenci selama 1 bulan,
kalau nggak selesai kena denda jutaan? Ini sama aja nyembelih ayam make pisau
berkarat.”
Aku akan jawab nyinyiran satu persatu. Dimulai
dari nyinyiran pertama. Kata siapa ide dari penerbit mengurung kreatifitas penulis?
Nih, gue kasih tau ya ketika penulis udah berhasil tembus mayor label beberapa
kali, pasti penulis bakal ngerasain diorder naskah sama penerbit. Tema dan
genre mereka yang nentuin.
Ada beberapa manfaat ide dari penerbit. Di
antaranya :
-Membantu penulis agar nggak repot nyari ide lagi.
Penulis tinggal riset dan mikirin pengembangan plot aja. Nah, kreatifitas
penulis itu di pengembangan plot dan karakter tokoh.
-Melatih penulis make outline. Biar naskah mereka
plotnya nggak ngalor ngidul macam sinetron tukang bubur.
-Melatih penulis keluar dari zona nyaman. Penulis
itu ibarat penyanyi dan chef. Kudu bisa menguasai berbagai genre. Kalau chef
masak menu itu-itu mulu, pasti pelanggannya pada kabur dan memilih restoran
yang lain. Kamu tau kenapa Tere Liye novelnya selalu best seller? Karena setiap
novel barunya berbeda dengan novel sebelumnya. Pembaca juga butuh suguhan/kejutan
baru dari penulis.
Nyinyiran kedua, aku yakin dia nggak pernah nulis
novel. Project AT itu udah aku pertimbangin matang-matang. Aku tau banget yang
bikin naskah nggak kelar ada 4 hal :
-Premis dan outline nggak kuat
-Gak ada motivasi yang kuat
-Banyak alasan. Misalnya, “Nanti aja deh garap
novelnya. Lagi asyik nonton drakor.”
Nah, di project AT kamu punya motivasi kuat yakni
menghindari denda. Selain itu melatih penulis disiplin garap naskah. Sehari
wajib dapet 5 hal, kalau nggak nulis berarti besok wajib didouble. 10 halaman. Dan
penulis nggak banyak alasan.
Kalau nggak disiplin dari sekarang, kapan lagi
kamu bisa menyelesaikan sebuah novel? Teman-temanmu novel dah mejeng di gramed,
masa kamu masih berkutat di antologi cerpen’puisi?
No comments:
Post a Comment