Jejak-jejak Karyaku

Monday, June 9, 2014

Novel Romantis Tapi Menegangkan



Judul Novel                 : di dekatmu
Judul resensi novel      : di dekatmu
Pengarang                   : Kamiluddin Aziz
Penerbit                       : PING!!! (Lini Diva press)
Tahun Terbit                : 2014
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Jumlah Halaman          : 294 hal
ISBN                           : 978-602-255-393-9

            Di tengah-tengah pelaksaan proyek penting, Deryanmemutuskan untuk cuti. Andika, sahabat Deryan dan Lify cewek yang ditaksir Deryan sejak SMA jadi kalang kabut dan super sibuk dengan limpahan tugas yang seharusnya dikerjakan Deryan.
            Bimo naik darah mengetahui sang istri selingkuh. Tanpa mau mendengarkan penjelasan Rulita, ia memuntahkan peluru pistolnya, beruntung Rulita berhasil meloloskan diri. Ia terus berlari tak tentu arah.
            Sementara, Deryan yang masih bingung mau belibur ke mana malah tidak sengaja menabrak Rulita. Peristiwa itu membuat liburan Deryan berubah total. Rulita yang sedang melarikan diri dari suaminya melibatkan Deryan pada serangkaian aksi kejar-kejaran antara dirinya dan antek-antek Bimo.
            Novel di dekatmu ini merupakan novel ketiga karya Kamiluddin Aziz. Saat membaca synopsis back cover, hati saya penasaran dengan isi cerita novelnya. Novel ini merupakan novel terkeren dari novel-novel yang pernah say abaca.
            Keren karena covernya yang simple tapi manis, gaya bahasa yang ditulis Kamiluddin Aziz ringan, mudah dipahami dan sesuai dengan usia tokoh di novel ini, karakternya kuat, setting tempat yang ditulis detail tapi tidak membuat pembaca bosan. Dan paling penting penjiwaannya sangat bagus. Saat ada adegan Deryan kejar-kejaran sama antek-antek Bimo bisa membuat pembaca ikut tegang dan menahan napas, tapi ketika saat ada adegan romantic pembaca ikut terhanyut dalam keromantisan sang tokoh di novel ini.
            Namun yang namanya sebuah karya tidak ada yang sempurna. Ya, di balik kelebihan-kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan hanya ada 2 yaitu.
            Pertama ada tokoh yang mubazir, numpang nama saja. Tokohnya itu namanya “Iwel” jadi mantan kekasih Rulita. Menurut saya tokoh ini nggak perlu dimasukin karena dari awal sampai tengah Iwel tak pernah diceritakan, kemunculannya hanya menjelang akhir. Seharusnya korban yang dibunuh oleh Bimo dalam novel ini “Pram” sebab Pram orang pertama yang jadi selingkuhan Rulita.
            Kekurangan kedua terletak pada judul. Ntah judul bikinan penulis sendiri atau dari penerbit, yang pasti saya sebagai pembaca merasa kurang pas dengan isi ceritanya. Saya merasa judul yang pas “Masih ada cinta” karena ini novel ini menceritakan tentang Deryan, walaupun Deryan pernah ditolak oleh Lify waktu SMA tapi di hati Deryan masih ada cinta untuk Lify. Begitu pula dengan Rulita, walaupun suaminya pembunuh, pengedar narkoba, penyulundupan, tapi tetap saja di lubuk hatinya masih ada cinta untuk Bimo, suaminya itu.

No comments:

Post a Comment