Jejak-jejak Karyaku

Sunday, April 8, 2018

Apa Pentingnya ISBN? (Kasus ISBN Turunan)


Hari ini lagi-lagi ada yang laporan soal ISBN palsu. Bagi dedek gemesh (READ : PENULIS PEMULA), pasti bertanya-tanya, ISBN itu apa? Terus fungsi ISBN untuk apa? Baiklah, akan aku jelaskan satu persatu pertanyaannya.

   Pengertian ISBN :

ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain.

ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.

  1. Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
  2. Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku
  3. Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London.
Terus ada yang nanya, “Penting nggak sih ISBN buat terbitan indie?”
ISBN memang penting bagi sebuah buku. Ibaratnya itu sebagai sidik jari. Tapi kalau terbit indie, nggak masalah tanpa ISBN. Contohnya nulisbuku.com ribuan buku tanpa ISBN tapi sampai sekarang fine-fine aja.
Untuk mendapatkan ISBN sendiri dengan cara penerbit kudu punya akta notaris dulu. Terus daftar ke web PNRI. Jadi kalau ada yang bilang ISBN gak harus didapat dari perpusnas, berarti ketahuan banget ngibulnya. Wkwkwk Kalau belum sanggup bikin aknot, bisa kerjasama dengan penerbit lain. Tapi jangan pernah ngasih ISBN palsu. Kasian penulis pemula dikasih yang palsu. Sakitnya tuh di sini.
Kasus ISBN palsu sendiri, bukan hal asing. Sudah sejak ada sejak tahun 2012.Tadinya aku nggak mau lagi bahas penerbit abal-abal lagi. Tapi ntah kenapa nuraniku berkata lain. Aku iseng cek penerbit yang dimaksud pelapor. Waw, ternyata mereka banyak upload buku terbitan. Pas aku cek satu persatu judul yang diupload di web  http://isbn.perpusnas.go.id tulisannya ‘data tidak ditemukan’ padahal cover yang mereka upload ada barcodenya. Lalu barcode yang di cover mereka hasil nyomot di mana?
Mereka berkoar-koar pada penulisnya bahwa mereka menggunakan ISBN Turunan. Hah? ISBN turunan? Apaan tuh? Karena penasaran, aku iseng tanya Mbah Google hasilnya gini :
   

          Karena aku nggak mau ada korban lagi, akhirnya aku gatel koment di postingan mereka. “Waw, banyak juga ya terbitan kalian. Semua judul itu ISBN-nya asli kan min?”
          Besok harinya, owner penerbit indie itu inbox aku jelasin ngalor ngidul plus sok-sokan nasehatin soal tabayyun. Ya elah, sebelum gue komen juga udah cek ricek dulu. Gue juga ngekepoin penulisnya. Dari penulis itu gue tahu tentang apa yang mereka bicarakan di grup. Mulai dari drama anak owner sakit, pergantian percetakan dan lain-lain.
Bersamaan dengan itu, korban kirim ss tentang mereka lagi :
Aku posting ss itu ke wall fb pribadi dan mention Mbak Nisa (Owner Ae Publishing) beliau lebih tau soal ISBN. Dan Mbak Nisa kek gini :

          Well, mereka (Yang ngaku make ISBN Turunan) abal-abal atau bukan, Cuma waktu yang bisa menjawab. Gue sih yakin yang namanya kecurangan, cepat atau lambat akan terbongkar.

No comments:

Post a Comment