Jejak-jejak Karyaku

Saturday, March 7, 2015

Bab 1 : Audisi Pencarian Gebetan Sementara



Audisi Pencarian Gebetan Sementara


        Yang akan melangsungkan pernikahan :
Keyzia Anastasya
Binti Gibriel Alexander
Dengan
Rasya Affandi
Bin Revando

Pernikahan Dilangsungkan Pada :
Hari, Tanggal : Minggu, 1 Maret 2015
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Gedung Puspo Nugroho Kartotiyasan Solo Jawa Tengah.

            Mataku berkaca-kaca melihat undangan Keyzia Anastasya. Dia itu sahabatku dari SD-SMA. Perasaanku campur aduk,  antara bahagia dan sedih. Bahagia karena akhirnya dia menemukan pasangan yang tepat setelah 20 kali gonta-ganti pacar, sedangkan sedihnya karena dia nikah mendahului aku. Dulu aku dan dia jajan sama-sama, bolos sama-sama, sakit sama-sama bahkan pernah ke toilet sama-sama. Harusnya sama-sama sukses dulu baru deh sama-sama nikah.
            Semua teman-temanku waktu SD dulu sekarang sudah pada berumah tangga. Aku kapan ya nyusul mereka? Ah, andai cowok itu tidak pergi meninggalkanku pasti aku yang lebih dulu menikah daripada mereka.
            Cowok yang kumaksud adalah Bastian Yoel Permana. Dia memiliki senyum termanis di antara semua cowok di sekolah SMA-ku dulu. Aku dan dia pernah menjalin cinta selama 11 bulan, sebelum dia pergi ke London untuk melanjutkan kuliah di sana.
            Bastian Yoel Permana bisa dibilang cinta pertama dan terakhirku. Buktinya setelah enam tahun pisah, aku masih belum bisa moveon darinya. Takkan ada cowok yang bisa mengantikan posisinya di hatiku.
            “Woy, kok lo malah melamun sih begitu liat undangan dari Keyzia?” suara cempreng Felis Linanda membuyarkan seluruh lamunanku. Ah, aku baru ingat ternyata di antara teman-teman waktu SD yang belum nikah bukan cuma aku aja tapi Felis juga belum nikah. Iya sih dia belum nikah tapi dia sudah bertunangan jadi sebentar lagi dia bakal nikah juga.
            “Nah kan, gue nanya nggak dijawab. Lo kenapa sih? Kayaknya sedih gitu liat undangan Keyzia, jangan-jangan lakinya Keyzia itu cowok yang lo suka?” Tanya Felis bertubi-tubi. Felis itu kalau sudah bertanya, pertanyaannya bakal panjang kayak rel kereta api.
            “Gue lagi bingung aja ntar gue ke nikahan Keyzia sama siapa? Masa sendirian? Lo kan tahu teman-teman SD kita dulu dah pada nikah, pasti mereka datang ke sana sama suami masing-masing. Bisa-bisa ntar gue jadi santapan empuk mereka dikepoin yang aneh-aneh.”
            “Dikepoin kapan nyusul maksud lo?”
            Aku mengangguk pasti. “Yes, this right.”
            “Kalau soal itu mah gampang, lo cari gebetan baru. Ntar lo datang ke nikahan Keyzia sama gebetan baru lo itu, jadi saat lo ditanya kapan nyusul, lo tinggal jawab In Sha Allah nggak akan lama lagi, doain aja agar cinta kami sampai ke pelaminan.”
            Mataku berbinar-binar mendengar ide dari Felis. “Ide lo benar-benar cemerlang. Bantuin gue dong cariin gebetan sementara buat diajakin ke nikahan Keyzia.”
            “Kenapa cari gebetan sementara? Kenapa nggak sekalian cari suami, umur lo kan udah 24? Terus sampai kapan gitu dia lo jadiin gebetan sementara?”
            “Sampai Bastian Yoel Permana pulang ke Indonesia. Gue yakin kok bentar lagi dia pasti pulang ke Indonesia. Gimana lo mau nggak cariin gue gebetan sementara?”
            “Daripada lo pusing nyari gebetan sementara, mendingan gue aja deh yang jadi gebetan sementara lo. Gue rela kok, selamanya juga boleh.” Terdengar suara bass cowok dari sebelah kiriku. Aku menoleh ke samping kiri. Ternyata mas Arya Bima berdiri tegap di depan pintu. Huh, datang-datang langsung nyamber aja pembicaraan kami.
            Wuih, dia ngajuin diri sebagai gebetan sementaraku? Jika diperhatikan dengan saksama, mas Bima masuk banget sama criteria cowok idamanku. Dia putih, tinggi, cakep, alisnya tebal, smart, pintar main gitar dan pastinya sixpack. Tapi sayangnya dia kakak sepupuku.
Ntar yang ada teman-teman pada bisik-bisik tetangga bilang kek gini, “Ih, Risma kayak gak ada cowok lain aja sepupu sendiri dijadiin pacar.” Aku geleng-geleng kepala, hal itu tak boleh terjadi.
“Ogah gue, lo jadi gebetan sementara. Yang ada bakal digolok om Raihan kalau jadiin lo sebagai gebetan sementara gue.”
Mungkin kedengarannya kurang sopan sih berbicara sama kakak sepupu make gue-lo, aku melakukan hal itu tentunya atas permintaan mas Bima sendiri. Kata mas Bima biar lebih akrab dan tak canggung. Lagipula umurku dan mas Bima tak beda jauh, mas Bima hanya beda 1 tahun saja dengan umurku. Oh ya om Raihan itu bapaknya mas Bima yang ditakdirkan menjadi adik bapakku.
“Bapak pasti merestui hubungan kita kok. Bapak kan sayang banget sama lo.”
“Tetap, No. Felis gimana lo mau kan cariin gue gebetan sementara?” aku mengulang pertanyaan ke Felis.
“Tentu aja gue mau. Apa sih yang nggak buat lo? Lo kan sahabat terbaik gue. Nah, sekarang lo sebutin tipe idaman lo biar gue gampang nyariin cowok yang pas buat lo.”
“Bentar…” Aku mengingat-ingat karakter fisik dan sifat Bastian Yoel Permana. Aku ingin gebetan sementara itu memiliki karakter fisik dan sifat yang sama persis dengan karakter fisik Bastian Yoel Permana. “Tinggi, alisnya tebal, pakai kacamata tipis, bahunya lebar, kulitnya kuning langsat, senyum super manis, perhatian, cuek, bisa main gitar, bisa nyanyi lagi romantic, pendiem dan pastinya sayang banget sama mamanya.”
            Ntahlah dari zaman SMA, aku sukanya sama cowok yang sayang banget sama mamanya. Kata orang jika cowok sayang banget sama mamanya, maka dia akan memperlakukan ceweknya dengan baik dan tak akan menyakiti hati cewek.
            Felis terlihat geleng-geleng kepala. “Buset, banyak banget tipe cowok idaman lo. Tapi lo tenang aja gue pasti bisa nemuin cowok yang sesuai sama tipe cowok idaman lo.”
            “Thanks ya, Felis. Lo emang sahabat gue yang paling bisa diandalan.”
            ***
            “Ngapain lo bawa gue ke tempat ini?” tanyaku heran.
            Daritadi muter-muter melewati pasar Klewer, Matahari Singosaren, Pasar Beteng eh Felis malah membawaku ke kantor Walikota Solo. Aku mengenyitkan dahi ketika mengamati di sekelilingku. Sebenarnya ada acara apa sih di kantor Walikota jadi banyak orang kayak gini? Mana mataku tertulis AUDISI PENCARIAN GEBETAN SEMENTARA. Siapa coba yang adain audisi kayak gini? Berbagai pertanyaan berkecamuk di otakku.
            “Lo kemarin minta gue cariin gebetan sementara kan? Inilah cara gue nyariin lo gebetan sementara.”
            Mataku membulat. “Jadi audisi ini lo yang ngadain buat gue?”
            Felis malah nyengir kuda. “Gimana keren kan ide gue?”
            Aku langsung menepuk jidat. “Ya, ampun Felis. Kok lo nggak ngasih tau gue dulu kalau lo mau buka audisi kayk gini? Gue malu tau. Ditaruh dimana coba muka gue kalau sampe teman-teman kita dulu tau gue buka audisi biar dapet gebetan sementara?”
            “Lo tenang aja, mereka nggak akan tahu tentang hal ini. Udah deh jangan bawel, nikahan Keyzia tinggal tiga hari lagi jadi inilah cara yang tepat dapet gebetan sementara dalam waktu yang cepat.”
            Tanpa banyak cincong, Felis tiba-tiba menarik tanganku memasuki gedung walikota ini. Sekarang aku hanya bisa pasrah dengan ide Felis ini.
            Langkahku dan Felis terhenti tepat di depan 3 kursi dan 1 meja panjang. Di atas meja itu tertulis MEJA JURI. Aku garuk-garuk kepala, “Kursi juri ada 3. Yang jadi jurinya gue, lo terus satunya lagi siapa?” tanyaku ke Felis.
            Tiba-tiba mas Bima muncul. “Ya gue lah juri satunya lagi. Gue harus terlibat dalam penyeleksian audisi gebetan sementara ini, gue nggak mau adik sepupu gue dapetin gebetan yang salah.”
            “Ya, udah yuk kita duduk sekarang biar audisi bisa langsung dimulai,” sahut Felis.
            Ya udah deh, aku menurut saja dengan apa yang dikatakan Felis. Aku memilih duduk di kursi tengah. Sedangkan kursi sebelah kananku diduduki oleh Felis dan kursi sebelah kiriku diduduki oleh Mas Bima.
            Begitu kami bertiga duduk di kursi juri, Felis meraih microfon yang ada di depannya. “Oke, mulai detik ini audisi dibuka. Silakan buat peserta pertama maju ke sini!” Suara Felis menggema di ruangan ini.
            Muncullah seorang pria sekitar umur 26 tahun. Aku langsung menelan ludah ketika memandangi pria itu dari ujung kaki ke ujung kepala. Karakter fisiknya bukan tipeku banget. Pria itu memiliki karakter fisik tinggi, kulitnya hitam, alisnya tipis lebih parah lagi penampilannya itu loh kayak orang gembel. Pria itu hanya mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang lusuh dan celana jeans robek-robek.
            “Oke, silakan perkenalkan dirimu!” Kali ini mas Bima yang berbicara memakai microfon.
            “Perkenalkan nama kulo Andi Prasetyo. Kulo sampun menduda selama 1 tahun. Rumah kulo di…”
            “Aku merebut microfon yang dipegang mas Bima. “ Oke, cukup. Peserta berikutnya silakan maju.” Aku memotong perkataan pria yang di depanku ini, yang artinya pria itu tidak lolos dalam gebetan sementaraku.
            Detik demi detik terus berlalu, tanpa terasa sudah dua jam aku menyeleksi pria-pria di audisi ini. Sampai detik ini sudah ada 100 orang pria yang maju memperkenalkan diri, namun di antara mereka tak ada satupun yang sesuai tipe idamanku. Walaupun status hanya gebetan sementara tetap saja aku tak bisa menjadikan pria sebagai gebetan sementara jika tak sesuai tipe idamanku.
            “Felis, sebelum lo buka audisi ini lo ngasih tau ke orang-orang tentang tipe idaman gue nggak sih?” tanyaku berbisik di telinga Felis.
            “Iya, udah.” Tak berapa lama Felis mengeluarkan selembr kertas HVS dari tasnya, lalu dia menyerahkan kertas itu kepadaku. “Nih, lo baca sendiri pengumuman audisi ini.”

            Kamu, seorang cowok sudah berumur 25-30 tapi belum menemukan jodoh? Padahal dah ngebet banget pengen segera nikah. Jika itu masalahmu, don’t worry. Aku, Felis Linanda akan membuka audisi pencarian gebetan sementara buat sahabatku yang namanya Risma Nabilla.
            Risma Nabilla adalah putri Kraton Solo. Cowok yang bakal dipilih Risma jadi gebetan sementara maka cowok itu bakal dikasih uang satu juta rupiah setiap bulannya. Nah, sekarang yuk simak tipe idamannya Risma :
            Tipe idaman Risma berdasarkan fisik :
1.      Tinggi
2.      Alisnya tebal
3.       Pakai kacamata tipis
4.       Bahunya lebar,
5.      Kulitnya kuning langsat
6.      Memiliki senyum super manis
Tipe idalam Risma berdasarkan sifat :
1.       Perhatian
2.      Cuek
3.      Smart
4.      Imannya kuat
5.       Bisa main gitar,
6.      Bisa nyanyi lagi romantic,
7.      Pastinya sayang banget sama mamanya

Aku mengepalkan tangan, asli gatel banget tangan ini pengen jitak kepala Felis. Bisa-bisanya dia bikin pengumuman seperti ini. Masa dia bilang aku putri Kraton Solo? Padahalkan aku lahir di Jakarta, Cuma numpang tinggal di Solo aja sih itupun karena nenek, ibunya bapak asli Solo.
Pantas saja cowok-cowok yang datang ke audisi ini semua tak ada yang sesuai dengan tipe idaman. Mereka mengincar uang sejuta perbulan jadi mereka tidak membaca tipe idamanku yang tertulis di kertas.
“Halo, semua juri. Audisinya masih terbuka kan? Maaf saya terlambat.” Terdengar suara pria sangat familiar di telingaku. Suara pria itu berhasil membuatku mengurungkan niat untuk menjitak kepala Felis. Mungkinkah pemilik suara itu adalah orang yang aku cintai selama 8 tahun ini?
Untuk memastikan benar atau tidaknya dugaanku, aku pun mendongakkan kepala ingin melihat sendiri siapa sih pemilik suara itu? Seketika mataku tak berkedip ketika melihat pria yang ada di depan mataku. Berulang kali aku mengerjap-ngerjap mata namun hasilnya tetap sama. Orang yang ada di depan mataku adalah Bastian Yoel Permana. Oh my god, dia kembali.
“K-kamu Bastian Yoel Permana yang asli kan?” tanyaku gugup.
“Alhamdulillah, kamu masih ingat aku. Ya, tentu saja aku Bastian yang asli. Hey, apa kabar? Boleh nggak aku ikut audisi pencarian gebetan sementara ini?”
“Tentu saja boleh.”
Aku kembali berbicara di microfon, “Perhatian buat semua yang ada di sini, audisi pencarian gebetan sementara mulai detik ini saya tutup. Karena saya telah berhasil menemukannya, dia adalah Bastian Yoel Permana.”
Aku yang tadinya sebel mampus dengan audisi ini dan ingin menjitak kepala Felis, sepertinya sekarang aku harus berterima kasih padanya. Karena audisi ini bisa kembali mempertemukanku dengan orang yang sangat-sangat aku cintai.
“Bastian Yoel Permana, selamat datang lagi dalam hidupku,” batinku senang.
Cinta kan membawamu kembali di sini
Menuai rindu
 Membasuh perih
Bawa serta dirimu
 Dirimu yang dulu
Mencintaiku apa adanya

Sunday, March 1, 2015

New Book : Ketika Luka Bangkit Kembali

Hallo, ini buku hasil event Ketika Luka Bangkit Kembali yang didakan oleh Arsha teen. Yuk buruan diorder!



Ketika Luka Bangkit Kembali
Copyright © 2015 by Arsha Holic
88 hlm. ; 13 x 19 cm

Editing Aksara : Ariny NH
Setting dan Layout : Ariny NH
Design : Ariny NH
ISBN : 978-602-0937-54-0

Cetakan Pertama, Maret 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan Oleh :
Arsha Teen
Jalan Martapura Lama Rt. 002/001
Desa Keramat Baru, Martapura Timur Kalsel 70619
Phone : 085654910277
Email : arsha.teen2014@gmail.com
Website : www.pwnahouseagency.blogspot.com

Harga versi buku cetak:
33ribu (umum)
30ribu (kontributor)

Harga versi ebook :
10 ribu. (contributor)
15 ribu (umum)

Pemesanan:
KLBK_Nama_Alamat Lengkap_Banyaknya buku yang dipesan.
Kirim ke 085654910277 (sms atau whatsapp)
Atau inbox fb: Ariny Nurul Haq

Berikut judul-judul naskah cerpen yang ada di buku ini :
Osotsuki (Pembohong)
Luka Lama
Hurt Me Again
Mengenang Jembatan Kembar
Kembali
Mantan Hanya Membawa Luka
Luka Tak Berdarah
Masa Lalu
Bungkam
Evening Sky
Masih Mencintainya

New Book : Ditinggal Nikah

Hallo, ini buku hasil event Ditinggal Nikah yang didakan oleh Arsha teen. Yuk buruan diorder!



Ditinggal Nikah
Copyright © 2015 by Arsha Holic
119 hlm. ; 13 x 19 cm

Editing Aksara : Ariny NH
Setting dan Layout : Ariny NH
Design : Ariny NH
ISBN : 978-602-0937-53-3

Cetakan Pertama, Maret 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan Oleh :
Arsha Teen
Jalan Martapura Lama Rt. 002/001
Desa Keramat Baru, Martapura Timur Kalsel 70619
Phone : 085654910277
Email : arsha.teen2014@gmail.com
Website : www.pwnahouseagency.blogspot.com

Harga:
37ribu (umum)
34ribu (kontributor)

Harga versi buku cetak:
33ribu (umum)
30ribu (kontributor)

Harga versi ebook :
10 ribu. (contributor)
15 ribu (umum)


Pemesanan:
DN_Nama_Alamat Lengkap_Banyaknya buku yang dipesan.
Kirim ke 085654910277 (sms atau whatsapp)
Atau inbox fb: Ariny Nurul Haq

Berikut judul-judul cerpen yang ada di buku ini :
1. Coklat Berganti Undangan Pernikahan
2. Sungguh Terlalu
3. Berpisah di Pelaminan
4. Kekasihku Menjadi Suami Sahabatku
5. Dia Menikah, dia Menjadi Dewasa
6. Di atas Pengharapanku
7. Cinta Datang Terlambat
8. Hati Ini Milikmu Abadi
9. Aku, Kamu dan Dia
10. Ketika Mimpi Jadi Kenyataan
11. Too Late, You’ve Taken
12. Dan Apabila Esok
13. Maret Tiada Memikat
14. Berakhirnya Kisah Sempurna

Thursday, February 26, 2015

Review Novel "Paradise Romance" karya Dita Safitri

Setelah aku selesai mandi, tiba-tiba di atas tempat tidurku ada bingkisan paket. Tanpa basa-basi bergegas aja, aku buku bingkisan itu. Dan ternyata isinya novel "Paradise Romance" karya Dita Safitri. Langsung deh foto selfie :
Seneng? tentunya. Aku dapet novel ini karena perjuanganku menglahkan puluhan orang di giveaway yang diadakan Dita. Sebagai rasa terima ka+sihku, aku mau review novelnya dulu. Sama seperti om Wenda, Reviewnya hanya ngasih sinopsis, kelebihan dan kekurangan novel. Cekidot!
Judul : Pardise Romance
Penulis : Dita Safitri
Tebal : 182 hal
Tahun terbit : 2014
ISBN : 978-979-294741-0

Sinopsis :
Seorang  Seorang soul keeper bernama Ken mendadak
dijatuhkan dari langit. Ken yang tidak
mengingat apa-apa ini pun akhirnya bertemu
dengan Hanna. Satu-satunya manusia yang bisa
melihatnya dalam keadaan bersayap.
Karena beberapa hal, Ken akhirnya menumpang
tinggal di rumah Hanna dan beraktifitas
layaknya manusia bersama Hanna. Ken bahkan
bekerja di Paradise, kafe milik Park Shin, pria
yang nantinya akan disukai Choi Hanna. Sampai
suatu ketika, Ken yang mulai memiliki perasaan
khusus pada Choi Hanna menemukan siapa dirinya
yang sebenarnya. Penasarankan?
Dengan mengusung genre fantasi romantik,
kisah ini sama sekali sangat baru. Menceritakan
bagaimana seseorang bisa berkorban apa saja
untuk orang yang mereka cintai, bahkan nyawa
sekalipun.
Yang menarik dari kisah ini adalah endingnya
yang tak terduga dengan cerita sarat akan
pesan-pesan moral dan menarik untuk dibaca
kalangan muda.


Beberapa bagian yang aku suka dan menjadi kelebihan novel ini :
1. Bebas typo
2. Suka sama ide dasar yang mengangkat tema "SOUL KEEPER" Idenya fresh dan baru banget. Aku aja tau soul keeper dari novel ini. Ide novel ini gak kalah keren dari ide film drama Korea "My Love from star."
3. Gaya tulisannya ringan, ngalir dan mudah dipahami
4. Aku suka karakter-karakter di novel ini. Dita bukan cuma menuliskan kelebihan tokoh namun juga menuliskan kebiasaan tokoh. sehingga tokoh berasa hidup
5. Aku suka Dita pintar memainkan semua tokoh, sehingga di novel ini tokohnya nggak ada yang mubazir alias numpang lewat tok.
6. Aku suka Dita pintar pembaca penasaran. Awalnya aku penasaran soulkeeper itu apa sih? rasa penasaran itu membuat aku terus buku ini. Penjelasan tentang soul keeper ada di hal 98, namun penjelasan itu cuma setengah doang. Dan kemudian penjelasan secara panjang lebar ada di menjelang ending.


Nah, sekarang aku menyebutkan beberapa hal yang tidak aku sukai.
1. Aku kurang sreg ada nama "Jason." menurutku kurang cocok aja sih nama Jason, ada di Korea.
2. Aku kurang sreg sama kalimat, "Tidak bisa! Aku tidak bisa tinggal dengan hantu sepertimu di rumahku." coba deh kalau kalimat diganti menjadi, " "Tidak bisa! Aku tidak bisa tinggal serumah dengan hantu sepertimu."
3. Kadang aku menemukan kata "memerhatikan." tapi kadang aku menemukan kata "memperhatikan." nggak konsisten banget kan?


Oke, seluruhan naskahmu keren Dita. Aku memberikan 4 bintang 
    
   

Friday, February 20, 2015

Review novel "Prawedding Test" Karya Om Wenda

Saat aku membuka mata dari tidur panjang selama 6 jam, hal yang pertama kulihat adalah bingkisan berbungkus kertas motif batik. Dan begitu dibuka ternyata isinya novel prawedding test. abis mandi langsung deh foto selfie bareng bukunya tapi sayang im3ku lagi lemot dari tadi upload foto sampe sekarang lum nongol di beranda. Thanks om Wenda Koiman
sebagai rasa terima kasih  kureview novelnya. boleh kan? pasti boleh dong. hihihi tapi review ala kadarnya aja ya. Aku nggak pinter dalam review novel. Paling aku bakal nulis sinopsis, kelebihan dan kelemahan novel aja. Cekidot!
Judul : Prawedding Test
Penulis : Wenda Koiman
Tebal : 173 hal
Tanggal terbit : Februari, 2015
ISBN : 602-108745-3

Sinopsis :
Menyematkan cincin pertunangan di jari manis calon pasangan kita adalah sesuatu yang indah dan sangat di nanti. Bahkan bagi beberapa orang, ini bisa senjata ampuh untuk menangkal pertanyaan paling jleb: "Kapan Kawin?"
Yup, masa-masa ini sangat indah menurut khayalan para lajang. Apkah anda tahu, salah satu masa yang terberat menguji cinta dan hubungan kita adalah justru di detik-detik pernikahan? Kisah masa lalu yang tiba-tiba muncul, over intervensi keluarga, keinginan yang berbeda untuk konsep wedding party, bahkan sampai pertanyaan terberat: benarkah kita sudah siap menerima calon pasangan untuk mendampinginya seumur hidup dengan segala kekurangannya?
Pre-Wedding Test bercerita tentang Andra dan Gina, sahabat sekaligus kekasih yang selama delapan tahun melalui hubungan dengan sangat baik-baik saja. Mereka kemudian bertunangan. Selain kebahagiaan yang dirasakan, ada sedikit 'keraguan', apakah mereka benar-benar yakin dengan pasangan yang dipilih? Bagaimana jika  ternyata jodoh mereka adalah sosok lain di luar sana? Mereka lalu sepakat melewati sebuah ujian bernama 'Pre-Wedding Test'. Satu fase yang dalam masa itu, mereka gak saling komunikasi, boleh melakukan apapun, dan dekat dengan siapapun.
Kalo foto Pre-Wedding, itu udah biasa, hampir semua calon pengantin melakukannya. Tapi Pre-Wedding Test? Ummm, silakan mencobanya!

Sekarang aku mau menyebutkan beberapa kelebihan di novel ini yang aku suka :
1. Aku suka ide ceritanya yang sederhana tapi fresh.  Rasanya belum ada deh ide cerita ini di layar lebar atau ftv-ftv. Semoga novel ini nanti akan diangkat ke layar lebar atau ftv.
2. Aku suka sama gaya bahasa yang ringan, mudah dipahami dan ngalir kayak sungai di depan rumahku. Saking ngalirnya a
2. Aku suka nama tokohnya yang sederhana, nggak bikin lidah keseleo ngucpinnya. Adapun nama-nama tokohnya : Gina, Andra, Nino, Nisa, Sandra, tapi ada satu nama tokoh di novel ini yang bikin aku mengerutkan dahi yaitu "Tifanny Sastro Wardoyo." Feelingku mengatakan om Wenda itu belum moveon dari Dian Sastro, makanya tokoh novelnya dikasih nama yang mirip ma nama Dian Sastro. eh? *plak. hihihi
3. Aku suka karakternya sesuai dengan nama tokoh. Contohnya Gina, karakternya bawel. Tanteku namanya juga Gina, terus karakternya juga bwel jadi sesuai banget kan? *gak penting
Aku juga suka karakter Andra walaupun dia hobby main ps, ngerokok, suka denger curhatan bapak-bapak lain dan agak mesum tapi setidaknya karakter Andra, nggak semesum Doni, karakter di novel Mengejar Malam Pertama. Dan Andra tahan sama kebawelan pacarnya.
4. Aku suka sama qoutes-qoutes yang bertebaran di novel ini. Adapun qoutes-qoutes yang aku suka antara lain :
"Kata merit dan kata bahagia belum tentu satu paket."
"Pria adalah bayi berkumis yang sampai kapanpun tetap menyukai perminan anak-anak."



Yang namanya karya sama seperti manusia, tak ada yang sempurna. Di novel ini aku menemukan beberapa kekurangannya. Antara Lain :
1. Om Wenda sering meletakkan tanda baca setelah tanda kutip akhir. Salah satunya di kalimat, "Jadi.. kata merit dan kata bahagia belum tentu satu paket. Be were!", tegas Revy.
Lagian udah ada tanda seru, ngapain dikasih koma lagi? Dan tanda titik dua kayaknya gak ada deh dalam EyD bukan Ejekan yang Dalem loh ya. Adanya itu titik tiga yang biasa disebut elipsis. 

2. Aku merasa janggal sama kalimat, "Tanganku dengan cepat kutarik di meja meja sebelum Revy melihat cincin pertunangan dan ceramah lebih banyak merujuk kedua cerita tadi."
Coba kalau direvisi menjadi kalimat, "Dengan cepat aku menarik tangan ke bawah meja agar Revy tak melihat cincin pertunangan dari Andra. Bisa-bisa dia akan ceramah panjang lebar merujuk kedua cerita tadi."

3. Masih sering keseleo di EyD. Di+kata tempat, ke+kata tempat di novel PWT banyak yang disambung padahalnya seharusnya wajib dipisah. Justru di+kata kerja, ku+kata kerja di PWT malah dipisah seharusnya disambung

4. Nama gue nggak ada di ucapan terima kasih. wkwkwkwk
over all, novelnya keren. Gue suka. Jika harus memberi bintang, maka aku akan beri bintang 3,5.  Semangat om Wenda. Aku tunggu novel sampean selanjutnya. *lebih tepatnya nungguin giveaway lagi hahahaha



Sunday, February 15, 2015

Demam Microsoft Word

Jika seorang penyanyi biasanya sebelum perform itu mengalami demam panggung. Begitu juga dengan penulis, sebelum menulis pasti pernah mengalami demam juga. Tapi bukan demam panggung namanya melainkan demam microsoft word. Hah? Demam microsoft word? Penyakit apaan tuh?
Demam microsoft word itu, penyakit yang bikin otak blank saat membuka microsoft word. Padahal sebelum buka, dah punya tekad kuat untuk nulis hari ini. Ujung-ujungnya cuma bengong di depan microsoft word.
Ada 2 faktor kenapa mengalami demam Ms.word ini :
  1. Kamu terlalu sibuk memikirkan nulis cerita yang 'wah' padahal nih yeee novel bestseller yang difilmkan itu ceritanya sangat sederhana. Hanya saja judulnya yang unik dan bikin penasaran. Jadi untuk mengatasi hal ini, mulai lah menuliskan kisah-kisah sederhana. Lama-lama juga nanti akan jadi kisah luar biasa, yang penting kamu nulis dulu hari ini.
  2. Kamu bingung bikin opening yang keren. Sebuah opening cerita memang penting, sebab biasanya mayor label menilai nskah itu dari openingnya dulu. Tapi yang namanya opening bisa diotak-atik lagi setelah tulisanmu kelar.
Daripada kamu bengong di depan ms.word bisa bikin kesambet atau ayam tetangga mati. Coba kamu hirup napas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan. Setelah itu letakkan jari-jarimu di atas keybord pc. Tulislah apa yang ada di kepalamu. Nah, jika masih bingung mau nulis apa gunain teknik idiom spontan. Caranya?
Kamu amati barang-barang yang ada di sekitarmu, lalu ambil kata kerja dan sifat. Misalnya : telur busuk, jaga warung, bau. Lalu kamu susun 3 kata itu menjadi kalimat, tapi nyusunnya secara spontanitas.
Sehingga menjadi, "Hal paling malas aku lakukan di dunia ini adalah jaga warung, sebab di lantai warung bertebaran telur busuk yang baunya bisa bikin muntah."
Kalau kamu sudah berhasil bikin 1 kalimat opening, insha Allah seterusnya akan lancar dengan sendirinya.

Tuesday, February 10, 2015

Jadwal Seorang Ariny NH Sehari-hari.

Jika ada seorang penulis yang bilang, "Nggak ada waktu buat nulis." Maka aku akan langsung jawab, "Bulsyit."
Waktu dalam sehari itu kan 24 jam, masa sama sekali nggak ada waktu buat nulis? Emang kamu hidup di zaman penjajahan? Siang malam harus kerja rodi? Bagi seorang penulis waktu selalu ada untuk menulis, hanya saja rasa malas lebih besar sehingga menutupi waktumu. Yuk, sisain satu jam aja untuk menulis.
Seperti halnya diriku melakoni 4 profesi sekaligus : editor, bikin cover, ngurus penerbitan indie, ngurus Arsha cellprint tapi masih tetap bisa menulis kok. Nyari gratisan dengan mengikuti giveaway ntah itu di facebook ataupun twitter. :v
Aku akan beberin jadwalku sehari-hari. :
Pukul 06.00-12.00 itu jadwalku tidur
Pukul 12.00-13.30 itu jadwalku mandi, sholat, makan
Pukul 14.00-18.00 itu jadwalku di depan komputer. Ntah ngurus Arsha cellprint (isi lagu dan cetak foto), brosing google ntah itu nyari ilmu pengetahuan baru, nyari EyD, nyari gosip, nyari daftar penerbit mayor, dll. Ngebaca naskah event yang masuk ke email, bikin cover. Nyari gratisan dengan mengikuti berbagai giveway ntah di fb, twitter atau blog.
18.00-00.00 itu jadwalku mandi sore, sholat, makan dan nonton tv.
00.00-05.00 itu jadwalku nulis novel, ngedit naskah orang, donload lagu dan nonton film. (jam segini loadingnya cepet banget dan masuknya di kouta bonus.)