Semakin ke sini semakin banyak yang
nyinyir. Kalau kemarin aku bahas orang nyinyir penerbit indie, kali ini aku
bahas orang yang nyinyir soal EDITOR. Kebetulan beberapa hari yang lalu, ada
yang koment di statusku kek gini, “Editor kok sering typo.” Gue bacanya kzl. Seolah-olah
dia bilang gue belum layak jadi editor. Makanya kemarin spontan langsung blokir
dia. Sesaat kemudian gue mikir, mungkin dia belum ngerasain beratnya jadi
editor.
Nih, tak
kasih tau ya guys. Jadi editor gak segampang yang lu bayangin. Kesuksesan penjualan
buku memang di tangan marketing, tapi kesuksesan isi buku di tangan editor.
Ketika seseorang memutuskan jadi editor, berarti dia siap dibebani tanggung
jawab besar di pundaknya.
Tugas editor
sendiri bukan Cuma ngurusin typo dan EyD doang. Ada banyak hal lain :