Jejak-jejak Karyaku

Sunday, March 11, 2018

Novel ABNT (Aksi Bela Naskah Telantar) S2



Judul : Anomali Cinta
Penulis : Dee Fin
Tebal : 140 hal.
ISBN : 978-602-661566-4   
Harga : Rp.  45.000,- (harga masa PO)
Pemesanan :                                                                            
Sms ke nomor 085654910277 ketik AC-NAMA LENGKAP-ALAMAT LENGKAP- NO. HP-JUMLAH PESANAN Bisa juga melalui BBM 7D0AD896, atau inbox fp Ariny NH
                                        
Blurb :

Thata sedang dilema sebuah persimpangan. Hatinya sangat mencintai Bayu dan ingin terus bersama cowok itu namun logikanya mengatakan bahwa Bayu selingkuh dengan Rima. Ia bingung harus memilih mengikuti kata hati atau logika?

Titin menawarkan solusi terbaik. Ia menyarankan Thata ikut acara Reality Show ‘ Detektif Perselingkuhan’ Thata sejutu ide Titin. Ia bertekad mengungkap perselingkuhan Bayu. Berhasil kah dirinya menemukan jawaban?




Judul : Menolak Tua

Penulis : Zakiyah
Tebal : 151 hal.
ISBN : 978-602-661567-1   
Harga : Rp.  45.000,- (harga masa PO)
Pemesanan :                                                                            
Sms ke nomor 085654910277 ketik MT-NAMA LENGKAP-ALAMAT LENGKAP- NO. HP-JUMLAH PESANAN Bisa juga melalui BBM 7D0AD896, atau inbox fp Ariny NH
                                        
Blurb :

Wednesday, March 7, 2018

Apa Tujuan Gue Mencyduk Penerbit Abal-abal?


Kasus penerbit abal-abal sendiri sudah marak di dunia literasi sejak tahun 2012. Tapi semakin parah dan heboh tahun 2016. Kenapa? Gara-gara kemunculan Juan Kampret dan Rio mengaku bisnis dikelolanya mayor label. Ada banyak penulis mayor kena tipu, termasuk gue.
Sejak saat itu gue bertekad pengen bikin komunitas mencyduk abal-abal sejak dini. Tujuannya biar penulis pemula, gak kena tipu. Ide gue didukung teman-teman. Jadilah gue bikin KPPA (Komisi Pemberantas Penerbit Aba-abal). Sepanjang tahun 2016-2017 ada puluhan penerbit yang gue bongkar abal-abalannya. Apa aja?

Monday, January 15, 2018

All About Project ABNT - Aksi Bela Naskah Telantar

Bermula aku memergoki percakapan Mbak Idha dan Koko di sebuah status facebook. Mbak Idha mengatakan, “Menyelesaikan naskah yang sudah mangkrak di folder itu jauh lebih sulit daripada bikin novel baru.” Ucapan Mbak Idha itu berhasil membuat bola lampu di kepalaku menyala. Kenapa gak aku bikin project yang membantu penulis-penulis pemula menyelesaikan naskah mangkrak? Yakin 100% pasti ada puluhan bahkan ratusan penulis yang hobi menelantarkan naskah.  Jangankan penulis pemula, senior pun banyak yang males menyelesaikan naskah.

Thursday, December 28, 2017

#KaleidoskopArinyNH2017

Selama 1 tahun full hidupku nano2. Ada nyesek, melelahkan,apes, baver, sampe bahagia.

*januari : bikin outline buat TAT s2
*februari : undangan ngisi talkshow safari perpusnas

*maret : ngurus TAT s2

Hari Kebangkitan Rio (Kasus Penerbit Wriward)

1 Juni 2017
Dewi sohib yang kupercaya untuk memata-matai NC Media waktu lalu tiba-tiba inbox aku. “Hallo, kakak. Apa kabar? Dewi bawa something. Kakak tau penerbit Wriward Publisher?”
Aku balas inbox Dewi dengan kalimat, “Something apa tuh?”
Selang lima menit Dewi mengirimkan beberapa foto screenshot yang membuat mataku melebar.

Saturday, December 23, 2017

Tugas Editor Bukan Cuma Ngurusin TYPO Doang!



Semakin ke sini semakin banyak yang nyinyir. Kalau kemarin aku bahas orang nyinyir penerbit indie, kali ini aku bahas orang yang nyinyir soal EDITOR. Kebetulan beberapa hari yang lalu, ada yang koment di statusku kek gini, “Editor kok sering typo.” Gue bacanya kzl. Seolah-olah dia bilang gue belum layak jadi editor. Makanya kemarin spontan langsung blokir dia. Sesaat kemudian gue mikir, mungkin dia belum ngerasain beratnya jadi editor.
            Nih, tak kasih tau ya guys. Jadi editor gak segampang yang lu bayangin. Kesuksesan penjualan buku memang di tangan marketing, tapi kesuksesan isi buku di tangan editor. Ketika seseorang memutuskan jadi editor, berarti dia siap dibebani tanggung jawab besar di pundaknya.
            Tugas editor sendiri bukan Cuma ngurusin typo dan EyD doang. Ada banyak hal lain :

Wednesday, December 20, 2017

Emang Kenapa Penerbit Indie Mewajibkan Penulis Beli Bukunya Sendiri? Masalah buat lu?



Ada sebuah grup kepenulisan di facebook, anggotanya itu kebanyakan kalau koment hawanya panas dan terkesan demen ngajak penerbit indie berantem. Seperti beberapa hari lalu aku dibikin kesel sama salah satu anggota di grup itu. Dia nyeletuk gini di postingan penulis AT, “untung kamu nggak disuruh beli bukumu sendiri.”
            Kesannya penerbit indie demen maksa penulis beli bukunya sendiri. Lah, emang kenapa penerbit indie mewajibkan penulis beli bukunya sendiri? Apakah di matamu penerbit indie itu dzolim karena memanfaatkan penulis doang? Kamu juga perpikiran seperti itu? Jika iya, berarti pikiranmu sesempit lubang hidung lagi pilek.